Find Us On Social Media :

Beneran Nih, Motor Terobos Hujan Mesti Kempesin Ban? Begini Faktanya

By Ardhana Adwitiya, Rabu, 10 November 2021 | 18:45 WIB
Beneran nih, saat motor terobos hujan mesti kempesin sedikit ban motor? Simak fakta lengkapnya. (KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO)

MOTOR Plus-online.com - Beneran nih, saat motor terobos hujan mesti kempesin sedikit ban motor? Simak fakta lengkapnya.

Hujan mulai turun di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta.

Bahkan curah hujan tinggi bisa menyebabkan banjir.

Ketika brother ingin nekat terobos hujan, jangan lupa memakai jas hujan ya.

Menariknya ada mitos unik saat motor terobos hujan.

Yakni ban motor mesti dikempesin saat motor terobos hujan.

Hal itu dianggap untuk meningkatkan grip ban dengan permukaan jalan yang basah.

Namun hal itu berbeda dari sudut pandang Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban FDR.

Baca Juga: Bahaya Pakai Jas Hujan Ponco atau Kelelawar di Musim Hujan, Efeknya Bisa Seperti di Video Ini

Baca Juga: Pemotor Hindari Berteduh di Bawah Pohon, Bisa Kehilangan Nyawa

"Kalo dari pabrikan tidak direkomendasikan untuk mengurangi tekanan angin saat hujan," ujar Jimmy Handoyo saat dihubungi MOTOR Plus-online, Rabu (10/11/2021).

"Tekanan angin sebaiknya disesuaikan dengan yang tertera di motor atau sesuai rekomendasi pabrik untuk ban harian," lanjutnya.

Jimmy menambahkan, pabrikan merekomendasi tekanan ban 29 psi untuk ban depan dan 33 psi untuk ban belakang.

"Mungkin faktor informasi yang kurang tepat bahwa dengan mengurangi tekanan angin berarti tapak ban yang menyentuh jalan lebih banyak," tambah Jimmy.

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Kondisi Sirkuit Mandalika Bikin Bangga Jelang WSBK Indonesia 2021

"Padahal kalau tekanan angin kurang, justru kontak area ban yang menempel ke jalan tidak optimal," pungkasnya.

Nah sudah paham ya kalau mengurangi tekanan ban motor saat hujan adalah salah.

Malah bisa membahayakan pengendara karena kontak area ban dengan jalan tidak optimal.