Find Us On Social Media :

Jenderal Dudung Tebar Ancaman Kepada Para Debt Collector dan Perusahaan Pemakai Agar Tak Melakukan Lagi

By Aong, Senin, 22 November 2021 | 08:25 WIB
Ilustrasi oknum debt collector yang bikin resah masyrakat (TribunTimur.com)

MOTOR Plus-onine.com - Ulah para debt collector sering bikin resah masyarakat dan menimbulkan keributan.

Jenderal Dudung tebar ancaman kepada para debt collector dan perusahaan pemakai agar tak melakukan lagi tagih hutang kasar.

Kini Jenderal Dudung Abdurachman yang berani ultimatum debt collector sudah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Anggota TNI yang tegas terhadap debt collector tersebut kini pangkatnya juga sudah dinaikkan jadi Jenderal yang asalnya Letjen. 

Sebelumnya Dudung menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Kini Jenderal Dudung Abdurachman mengisi jabatan yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa.

Beberapa waktu lalu tindakan debt collector dari pinjol atau pinjaman online bikin resah masyarakat.

Bahkan ulah debt collector juga bikin resah masyarakat yang menggunakan kendaraan kredit.

Baca Juga: Resmi Jadi KSAD, Dudung Abdurachman Pernah Ancam Debt Collector

Baca Juga: Kejar Mobil Pajero Tunggak Cicilan, 4 Debt Collector Jadi Tersangka

Letjen Dudung Abdurachman kini berpangkat Jenderal tegas terhadap debt collector (YouTube/Kompas.com)

Tidak hanya kepolisian yang rajin menggaruk aktifitas perusahaan pinjol.

Termasuk Jenderal Dudung ikut memberikan sikap dan tegas terhadap para debt collector atau para penagih hutang tersebut.   

Dudung yang ketika itu masih menjabat Pangkostrad itu berani mengultimatum perusahaan-perusahaan di wilayah Jadetabek yang menggunakan jasa debt collector.

Dalam pernyataannya, Dudung menekankan TNI-Polri akan bertindak tegas menghadapi aksi premanisme para debt collector.

“Saya harapkan kepada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan jasa-jasa debt collector sudah tidak melakukan kembali,” katanya.

"Saya dengan Polda metro Jaya akan tegas, tegas berdiri paling depan, berdiri paling depan membantu rakyat, membantu masyarakat yang ada di DKI," ucap Dudung.

Berani Lawan Habib Rizieq dan Gatot Nurmantyo

Pada September 2020, kepulangan M Rizieq Shihab membuat Jakarta dipenuhi spanduk dan baliho berlogo FPI.

Baca Juga: Gak Ada Ngeri-ngerinya, Brigjen Krishna Murti Pernah Diteror Debt Collector Pinjol Ilegal

Setidaknya 900 spanduk yang menampilkan gambar Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.

Dudung pun mengingatkan kepada Rizieq dan FPI agar tidak mengganggu persatuan di wilayah Jakarta.

Sebagai Pangdam ketika itu, Dudung menegaskan akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.

“Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti,” kata Dudung.

Tidak tanggung-tanggung, Dudung bahkan menyebut lebih baik FPI dibubarkan.

“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya,” kata Dudung.

Dudung Berani Hadapi Gatot Nurmantyo

Keberanian lain yang ditunjukkan Dudung Abdurachman adalah ketika Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo mempertanyakan soal hilangnya tiga patung tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Menjabat Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menyatakan sepatutnya Gatot Nurmantyo melakukan klarifikasi sebelum membuat pernyataan sehingga tidak membuat tudingan keji.

“Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad,” ujarnya Letjen Dudung Abdurachman, Selasa (28/9/2021).

“Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa.”

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul: Deret Pernyataan Berani Letjen Dudung Abdurachman, Hadapi Rizieq hingga Gatot Nurmantyo.