Find Us On Social Media :

Ternyata Kata Ojek Terbentuk dari Beberapa Versi Bahasa, Cek Nih Sejarahnya Kalau Gak Percaya

By Fadhliansyah, Sabtu, 27 November 2021 | 07:20 WIB
Ilustrasi Ojek Online (ojol) .Ternyata Kata Ojek Terbentuk dari Beberapa Versi Bahasa, Cek Nih Sejarahnya Kalau Gak Percaya (Tribun Jakarta)

MOTOR Plus-online.com - Awal mula kata Ojek muncul di Indonesia, ternyata ada beberapa versi dari 3 bahasa lho.

Kalau bicara soal transportasi umum yang banyak digunakan saat ini, sudah pasti ojek online salah satunya.

Ojek online saat ini memang sangat membantu masyarakat, karena ojek online (ojol) bisa membantu dalam banyak hal gak cuma mengantar penumpang saja.

Tapi bicara soal ojek, brother sudah tahu belum awal mula kata 'ojek' terbentuk?

Dari berbagai sumber yang didapatkan MOTOR Plus, ternyata ada beberapa versi yang menyebutkan awal terbentuknya kata ojek.

Istilah ojek sebenarnya terlahir dari kata "ngobjek" yang kurang lebih bermakna mencari tambahan penghasilan untuk menutupi kekurangan dari gaji yang diterima.

Istilah ojek sendiri diadopsi dari bahasa Belanda "object" yang bermakna barang dagangan.

Karena itu dulunya orang melafalkannya dengan "ngobyek" dan baru belakangan diucapkan dengan "ngobjek".

Baca Juga: Oknum Driver Ojol Palsu Bawa Kabur Laptop Seharga Rp 67 Juta, Begini Modusnya

Ada juga versi yang mengatakan bahwa Ojek atau ODJEG berasal dari istilah Sunda, yaitu 'Oto Jegang' yang punya arti motor (oto) dan Mengangkang (jegang).

Selain itu, mengutip dari Majalah Historia, “Ojek menurut cerita sementara orang berasal dari kata ‘objek’ yang kemudian dijadikan kata kerja dengan logat Jawa menjadi ‘ngobjek’,” tulis Panji Masyarakat, 15 Februari 1980.

Sementara menurut W.J.S. Poerwadarminta, dikutip Kompas, 22 September 1979, “ojek adalah sepeda yang ditaksikan.” Ini mengacu pada perkembangan awal alat mengojek yaitu sepeda.

Ojek sepeda berkembang sejak 1969 di pedesaan Jawa Tengah. Melihat kondisi jalan desa rusak parah dan tak bisa dilalui mobil, sejumlah orang menawarkan ojek sepeda kepada penduduk desa.

“Sepeda yang dipergunakan adalah sepeda-sepeda kuat-kekar zaman sebelum Perang Dunia II,” tulis Kompas. Para pengojek biasa membonceng orang atau barang titipan penumpang.

Di Jakarta, ojek sepeda muncul pada 1970 di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Adanya larangan terhadap bemo, becak, dan lain-lain masuk ke Pelabuhan Priok menyebabkan orang-orang yang mempunyai sepeda mendapat kesempatan untuk menawarkan jasa-jasanya,” tulis Kompas, 12 September 1970.

Ojek sepeda lalu menyebar ke Ancol, Kota, dan Harmoni. Jumlah pengojek sepeda hampir 500 orang.

Baca Juga: Tukang Ojek Jadi Crazy Rich Omzet Miliaran Dekat Dengan Artis Yuni Sara dan Syahrini, Ini Faktanya

Warga kota mengandalkan ojek sepeda untuk jarak tempuh dekat dalam waktu cepat dengan ongkos lebih murah ketimbang transportasi lain.

Saat ini ojek sepeda masih eksis, terutama di Kota.

Saat warga kota Jakarta mulai mengenal ojek sepeda, penduduk desa di Jawa Tengah berinovasi.

Mereka beralih menggunakan sepeda motor untuk mengojek. Seluruh motornya buatan Jepang bermesin 90 cc.

“Kita boleh pilih diboncengkan oleh pemiliknya yang bertindak sebagai sopir atau mengemudikan sendiri dengan membayar sewa yang notabene lebih sedikit dari memakai sopir,” tulis Kompas 9 Juni 1971.

Nah jadi seperti itu bro, ternyata awal mula kata ojek ada banyak versinya, versi mana nih yang brother suka?