Find Us On Social Media :

Jangan Asal Pakai Oli Spek Tinggi di Motor, Biar Gak Mubazir Perhatikan Dulu Faktor Ini

By Fadhliansyah, Jumat, 17 Desember 2021 | 17:16 WIB
Ilustrasi ganti oli Yamaha Nmax. Jangan Asal Pakai Oli Spek Tinggi di Motor, Biar Gak Mubazir Perhatikan Dulu Faktor Ini (Rizky/Gridoto.com)

MOTOR Plus-online.com - Jangan asal pakai oli spek tinggi di motor, perhatikan dulu faktor-faktor ini.

Brother pasti sudah paham kalau salah satu perawatan motor yang harus dilakukan secara rutin adalah penggantian oli mesin.

Oli mesin memiliki fungsi yang sangat penting, yakni untuk melumasi tiap bagian di dalam mesin sekaligus mendinginkan panas.

Oli mesin motor memang terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari oli mineral, oli semi sintetik, oli full sintetik, oli full sintetik ester, dan sampai oli full sintetik double ester.

Sebagai informasi, setiap motor memiliki rekomendasi spesifikasi oli mesin yang cocok dari pabrikan.

Tetapi gak sedikit bikers yang mengupgrade spesifikasi oli mesin, dengan spesifikasi yang lebih tinggi.

Dengan berbagai macam tujuan seperti misalnya motor bisa lebih enak lagi tarikannya dan interval penggantian olinya jadi bisa lebih lama, kalau memakai oli spek tinggi seperti oli full sintetik double ester.

Lalu apakah benar dengan mengganti spesifikasi oli yang lebih tinggi bisa membuat masa pakai oli menjadi lebih lama?

Baca Juga: Waspada Oli Palsu Masih Beredar Luas, Simak Ciri-ciri dan Harga Oli Motor Asli

"Untuk menambah interval ganti oli itu harus dibuktikan dengan metode yang benar dan data, tidak bisa otomatis oli double ester bisa dipakai lebih lama," buka Rizqon Fajar, Ahli Peneliti Utama di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) saat ditemui MOTOR Plus-online.com (17/12/2021).

"Ester itu kan pelumas sintetik, PAO (poly alpha olefins) grup 4 dan 5. Itu memang sudah menjadi pengetahuan bahwa kualitasnya lebih bagus. Jadi kalau oli itu mengandung ester apalagi double ester, secara teori memang lebih bagus dan bisa dipakai lebih lama, tetapi kenyataannya belum tentu seperti itu," lanjutnya saat ditemui di kawasan Puspitek, Tangerang Selatan.

Menurut Rizqon, ada beberapa faktor yang menentukan oli berspesifikasi tinggi seperti double ester itu bisa dipakai lebih lama atau tidak.

"Yang pertama adalah kondisi mesin motor di lapangan kan berbeda-beda, ada yang sudah tua, muda, ada yang terawat dan tidak terawat," kata pria ramah ini.

Ia memberi contoh misalnya motor yang dipakai mengalami kebocoran kompresi, sehingga membuat oli mesin jadi tercampur dengan bahan bakar.

Kondisi dinding liner yang sudah terkikis (Isal/GridOto.com)

Hal itu yang membuat oli menjadi tidak bagus lagi dan berujung harus segera diganti lagi dengan yang baru.

"Kalau sudah tercampur bahan bakar dengan oli, itu membuat kekentalan (viskositas) oli sudah berkurang jadi lebih encer dan tidak bisa lagi melindungi permukaan logam dari gesekan," jelasnya.

"Kan sering juga pemotor sering stop & go, nyalip-nyalip saat kemacetan sambil melakukan akselerasi yang berlebihan, itu membuat bahan bakar lebih boros dan kalau ada kebocoran kompresi maka makin banyak bahan bakar yang bercampur dengan oli mesin," lanjut dia lagi.

Baca Juga: Waspada Oli Palsu, Yamaha Kasih Cara Beli Produk Yamalube Biar Bikers Gak Tertipu

Selain kondisi mesin motor, faktor lainnya adalah kondisi penggunaan motor sehari-hari.

"Kondisi operasionalnya motor itu bagaimana, apakah sering macet-macetan atau tidak, karena hal itu mempengaruhi kondisi mesin juga karena temperatur menjadi tinggi," ungkap dia.

"Kalau kondisi jalan yang dilewati sehari-hari selalu lancar tanpa kemacetan, itu pasti olinya bisa digunakan lebih lama," lanjutnya lagi.

Jadi itulah alasan kenapa harus melihat kondisi mesin motor terlebih dahulu sebelum memilih oli yang speknya lebih tinggi.

"Mungkin bisa dipakai lebih lama olinya, tetapi dengan catatan mesinnya normal, standar, dan operasional juga tidak ekstrem," tutup dia.

Nah jadi seperti itu bro, jangan asal pakai oli dengan spesifikasi lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan ya dari pada mubazir!