Find Us On Social Media :

Maxim Ojek Online Asal Rusia Ramai-ramai Ditolak Masuk di Daerah Ini

By Ahmad Ridho, Jumat, 4 Maret 2022 | 10:07 WIB
Gara-gara masalah tarif, ojek online (ojol) asal Rusia sempat ditolak masuk ke daerah ini (Dok Maxim)

Public Relation Specialist Maxim Maria Pukhova mengatakan, sebelum memutuskan beroperasi, telah dilakukan analisa pasar dan kebutuhan pengguna di Indonesia.

"Menurut kami Indonesia adalah salah satu pangsa pasar yang bagus dan berkembang, ada lebih dari 266,91 juta rakyat Indonesia dan perkembangan industri teknologi sangat baik," ungkap Maria, Minggu (7/10/2019).

Selain itu, butuh pengembangan dalam sektor transportasi publik sehingga pihaknya hadir membantu mengurangi masalah tersebut.

Diketahui, sejak 2014, Maxim telah beroperasi di lebih dari 455 kota di 13 negara, termasuk di Rusia, Belarus, Kazakhstan, Georgia, Bulgaria, Tajikistan, Azerbaijan, Iran, Kirgizstan, Italia, Ukraina, Indonesia, dan Malaysia.

Di Indonesia, Maxim sudah merambah beberapa kota di antaranya, Jakarta, Banda Aceh, Bandar Lampung, Banjarmasin, Batam, Jambi, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Singkawang, Surakarta, Yogyakarta, Bali, Solo dan Balikpapan.

"Kami baru memulai bisnis kami belum sampai dengan satu tahun, namun kami telah berkembang cepat dan aktif, kami berharap dapat menyediakan layanan di kota-kota yang tersentuh," jelasnya.

Dapat penolakan dari Kaltim Masuknya perusahaan kompetitor Grab dan Gojek ini di sejumlah daerah mendapat perlawanan, salah satunya dari Kaltim.

Maxim merambah pasar di Kaltim khusus Balikpapan dan Samarinda sejak Juni 2019 lalu.

Baca Juga: Kolaborasi Gojek Dengan Pemkot Samarinda, Bikin Aman Belanja Saat Pandemi Virus Corona 

Maxim sempat mendapat penolakan di Balikpapan karena dinilai mematok harga batas minim Rp 4.000 per kilometer.

Sedang harga ditetapkan Kementerian Perhubungan minimal Rp 9.000 per kilometer.

Kantor Maxim yang terletak di Kompleks Mall Fantasi Blok A5 Balikpapan Baru sempat disegel Juli 2019 lalu oleh para driver online perusahaan kompetitor Maxim.

Ada dua permintaan dari aksi tersebut.

Para driver kompetitor Maxim, Grab dan Gojek meminta agar Maxim mengikuti standar harga dan melengkapi izin angkutan sewa khusus (ASK) dari Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Kaltim sebelum beroperasi.

Saat ini Maxim hanya mengantongi izin dari Kementerian Informasi dan Informasi (Kominfo).

Maria Pukhova membantah pihaknya melanggar aturan, termasuk standar harga batasan minimum.

Karena itu pihaknya, tetap bekerja seperti biasanya. Ia mengaku izin lokasi di Balikpapan dikeluarkan pada 15 Mei 2019 dengan nama perusahaan PT Teknologi Perdana Indonesia bidang usaha aplikasi transportasi online.

Baca Juga: Ini Tanggapan Perwakilan Ojol Dengan Kehadiran Motor Listrik 

"Aksi protes yang digagas oleh para pengemudi dari perusahaan pesaing tidak memengaruhi kerja layanan Maxim," kata Maria.

Dia mengatakan para pengemudi yang tidak puas dengan ketentuan kerja sama dengan perusahaan lainnya justru diundang Maxim bekerja sama.

"Karena layanan Maxim, para driver dapat menghasilkan uang dengan perjalanan yang berbiaya rendah. Pelanggan akan lebih banyak," jelasnya.

Hanya dalam beberapa bulan operasi di Balikpapan, kata Maria, layanan Maxim cukup populer di kalangan penumpang maupun pengemudi.

Para penumpang tertarik dengan harga yang terjangkau dan fungsi-fungsi menarik yang membuat layanan nyaman.

"Para pengemudi mencatat bahwa aplikasi layanan Maxim jauh lebih nyaman dibandingkan milik perusahaan lainnya," kata dia.

Dirinya mencontohkan, pengemudi dapat memilih order yang jauh lebih menarik, merencanakan lebih awal pekerjaan hingga bantuan reservasi order.

Selain itu, pengemudi juga memperoleh kesempatan untuk bekerja kapan saja dan potongan yang rendah untuk setiap orderan.

Jumlahnya hanya 10 persen dari biaya perjalanan.

Disinggung jumlah driver dan pelanggan, Maria enggan membuka dengan alasan data komersial.

Pun, kendala yang dialami selama membangun bisnis.

"Saat ini, ada ribuan pengemudi yang bekerja sama dengan kami. Maxim terus menarik banyak mitra baru agar memuaskan pelanggan," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Maxim, Perusahaan Jasa Transportasi Online Asal Rusia Incar Pasar Indonesia, Ditolak Masuk Kaltim