Find Us On Social Media :

Daripada Harga Pertalite Naik Jadi Rp 10.000, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan Subsidi BBM

By Indra Fikri, Selasa, 16 Agustus 2022 | 17:00 WIB
Daripada harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000, pemerintah diminta perketat pengawasan subsidi BBM. (Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Daripada harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000, pemerintah diminta memperketat pengawasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah melakukan pengetatan pengawasan dan penghematan dibanding menaikkan harga BBM Pertalite.

Bhima menjelaskan, kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter akan mendongkrak tingkat inflasi hingga mencapai 6-6,5 persen year on year (yoy).

"Dikhawatirkan menjadi inflasi yang tertinggi sejak September 2015," ucap Bhima saat dihubungi Selasa (16/8/2022).

Ia menyebut, kenaikkan harga Pertalite memang akan meringankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, di sisi lain pemerintah wajib meningkatkan dana belanja sosial sebagai kompensasi kepada orang miskin dan rentan miskin atas naiknya harga BBM subsidi.

"Jadi ini ibarat hemat di kantong kanan, tapi keluar dana lebih besar di kantong kiri," sambungnya.

Bhima juga menilai, pemerintah sebaiknya memperketat pengawasan Solar subsidi untuk kendaraan angkutan di perusahaan pertambangan dan perkebunan skala besar.

Baca Juga: Harga Pertalite Bakal Naik, Ekonom Usul Selisih Dengan Harga Pertamax Rp 1.500

Selama ini tingkat kebocoran Solar masih terjadi, dan lebih mudah mengawasi distribusi solar dibandingkan pengawasan BBM untuk kendaraan pribadi karena jumlah angkutan jauh lebih sedikit dibanding mobil pribadi.

"Penghematan dari pengawasan distribusi Solar subsidi cukup membantu penghematan anggaran," kata Bhima.