Find Us On Social Media :

Terbongkar Ucapan Ferdy Sambo Bisa Hipnotis Ajudannya, Pantas Saja Pelaku Curanmor Dibuat Gerah

By Ahmad Ridho, Jumat, 2 September 2022 | 09:50 WIB
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ketika menjalani reka adegan di rumah dinasnya, Selasa (30/8/2022), ternyata ucapan Ferdy sambo mampu hipnotis ajudannya. (Tribun Medan)

MOTOR Plus-online.com - Ajudan bisa terhipnotis setelah mendengar ucapan Ferdy Sambo, para pelaku curanmor juga pernah dibuat gerah.

Kasus pembunuhan Brigadir J masih berlanjut dan memasuki proses rekonstruksi.

Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Selasa (30/8/2022) kemarin proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J digelar di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo nampak mengenakan baju tahanan warna oranye, sementara istrinya memakai pakaian warna putih.

Jauh sebelum kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J, ternyata ucapan Ferdy Sambo mampu menghipnotis ajudannya.

Sampai akhirnya skenario pembunuhan terhadap Brigadir J berjalan sesuai rencana walaupun akhirnya mulai terbongkar.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mebeberkan, perkataan Irjen Ferdy Sambo yang membuat bawahannya seperti 'terhipnotis' dan percaya dengan skenario yang dirancangnya itu.

Baca Juga: Panggil Ferdy Sambo Jenderal Saat Rekonstruksi Penyidik Disorot, Koleksi Mobil Paling Murah Setara 6 Honda Monkey

Ucapan Ferdy Sambo membuat polisi yang memiliki pangkat di bawah Sambo percaya bahkan turut membantu dalam skenario tersebut.

Lantas apakah yang diucapkan Sambo ?

"FS itu memperagakan dan bilang, 'percuma ada bintang 2 di sini (di kerah baju) kalau harkat dan martabat keluarga kita itu dinodai. Untuk apa?'. kata Yusuf dikutip dari Kompas.com pada Rabu (31/8/2022).

"Dari keterangan-keterangan saksi bawahannya kemarin itu, yang muncul adalah pada waktu itu percaya dengan skenario FS," kata Yusuf.

Apalagi, Ferdy Sambo saat itu masih menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri sehingga memiliki kewenangan cukup kuat.

Dia menilai Propam bisa dikatakan sebagai 'super body'.

Irjen Pol Ferdy Sambo saat menjabat Kasat V Ranmor Polda Metro Jaya tahun 2009-2010 mampu bongkar kasus curanmor besar. (Dok Tabloid OTOMOTIF)

"Contohnya, di dalam penegakan kode etik, Propam berfungsi sebagai penyelidik, penuntut, sekaligus hakim," katanya.

Sementara itu sejumlah polisi tak kuasa menahan tangis saat memberikan kesaksian dalam sidang etik mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: Mobil Mewah Parkir di Rumah Ferdy Sambo, Paling Murah Setara 6 Unit Honda Monkey

Sejumlah anggota Polri yang bersaksi itu merupakan bawahan Irjen Ferdy Sambo yang diduga tidak profesional dalam menangani kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Yusuf menuturkan tangis para saksi pecah berawal ketika pimpinan sidang komisi kode etik Polri (KKEP) Komjen Ahmad Dofiri bertanya kepada mereka.

Pertanyaan itu yakni kapan saksi mulai menyadari bahwa mereka telah ditipu oleh Ferdy Sambo melalui skenario pembunuhan Brigadir J.

Usai ditanya seperti itu, kata Yusuf, para saksi tersebut lantas menangis.

Menurut Yusuf, mereka tak kuat menahan air mata lantaran merasa hatinya ditusuk karena telah dibohongi oleh skenario yang dirancang Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo akhirnya dipecat dari Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Adapun skenario yang dirancang Ferdy Sambo itu yakni Brigadir J dibunuh karena akibat kelakuannya sendiri yang disebut telah melakukan pelecehan seksual terhadap sang istri Putri Candrawathi.

Ferdy Sambo bikin gerah pelaku curanmor 

Saat sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Ferdy Sambo pernah bikin pelaku curanmor gerah dan ketakutan.

Ferdy Sambo pernah membuat  terobosan dalam mengungkap kejahatan.

Baca Juga: Viral Konvoi Bus Polisi Diteriaki Ferdy Sambo oleh Pemotor, Dibalas Suara Sirine

Ferdy Sambo pernah membongkar kasus pencurian kendaraan bermotor alias curanmor.

Prestasi ini dicatatkan pada saat Ferdy Sambo menjabat sebagai Kasat V Ranmor Polda Metro Jaya.

Barang bukti puluhan mobil ikut disita saat masih menjabat Kasat V Ranmor Polda Metro Jaya.

Salah satu prestasi Irjen Ferdy Sambo pernah membongkar kompoltan curanmor paling besar tahun 2009.

Sedikitnya ada 132 unit motor curian dari berbagai tipe dan merek berhasil disita.

Saat masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Ferdy Sambo mengakui maling motor masih pakai cara konvensional saat itu.

"Modusnya kebanyakan masih pakai cara konvensional dengan menggunakan kunci T," terangnya mengutip Tabloid OTOMOTIF edisi 25:XIX (26/10/2009).

Untuk menghindari pencurian motor, Ferdy Sambo menghimbau pemilik kendaraan untuk menggunakan kunci ganda atau alarm.

Hal ini untuk memperlambat gerak atau bahkan menggagalkan aksi pelaku curanmor atau maling motor.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap, Ini Perkataan Ferdy Sambo yang Bikin Bawahan Terhipnotis dan Mengikuti Skenario