Find Us On Social Media :

Harga Pertalite Capai Rp 10.000, Buruh Siap Demo Besar-besaran

By Aditya Prathama, Minggu, 4 September 2022 | 20:30 WIB
Efek kenaikan harga pertalite menjadi Rp 10.000 partai buruh siap demo besar-besaran (SHUTTERSTOCK/BAZA Production)

Motor Plus-online.com - Harga BBM Pertalite mencapai Rp 10.000, para buruh siap demo besar-besaran.

Seperti yang diketahui, pemerintah baru saja mengumumkan penyesuaian harga BBM yakni pertalite, solar, dan pertamax yang berlaku mulai Sabtu (3/9/2022).

Pertalite Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Solar bersubsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Kemudian, Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Terkait keputusan tersebut, Partai Buruh dan organisasi serikat buruh berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (6/9/2022).

Dikutip dari kompas.com, Demo tersebut bertujuan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru diumumkan pemerintah.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi akan dipusatkan di DPR RI dengan tuntutan agar pimpinan DPR memanggil para menteri terkait kebijakan perekonomian.

Baca Juga: Lebih Murah Dari Harga Pertalite, Ini Dia Pemilik SPBU VIVO, Jual BBM Rp 8.900

"Pimpinan DPR atas nama komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk pansus (panitia khusus) atau panja (panitia kerja) BBM," kata Iqbal dalam siaran pers, Rabu (3/9/2022).

Iqbal menjelaskan, kenaikan harga BBM bakal menyebabkan inflasi yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat yang sudah turun 30 persen.

Ia juga menyinggung upah buruh yang tidak naik dalam 3 tahun terakhir serta kebijakan pemerintah yang akan mengitung kenaikan upah minimum kawasan (UMK) tahun 2023 menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021.

"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," kata Iqbal.

Selain itu, Iqbal mempersoalkan kenaikan harga BBM di tengah turunnya harga minyak dunia yang menurutnya memberi kesan bahwa pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Ia juga menilai subsidi upah yang dikucurkan pemerintah tidak akan menutupi kenaikan harga akibat inflasi.

Iqbal pun khawatir kenaikan harga BBM ini bakal meningkatkan ongkos energi industri yang dapat memicu terjadinya ledakan pemutusan hubungan kerja.

Selain di Jakarta, aksi unjuk rasa oleh Partai Buruh dan organisasi buruh juga akan digelar di sejumlah kota besar lainnya.

Baca Juga: Ini Alasan Harga BBM Naik Padahal Harga Minyak Dunia Turun Disampaikan Sri Mulyani

"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu; tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," kata Iqbal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga BBM Naik, Buruh Bakal Demo Besar-besaran Selasa Depan"