Find Us On Social Media :

Penunggak Pajak Kendaraan Terancam Gak Bisa Isi Pertalite MyPertamina Gunakan Data STNK dari Polisi

By Aong, Selasa, 6 September 2022 | 19:00 WIB
Penunggak pajak kendaraan terancam gak bisa isi Pertalite MyPertamina gunakan data STNK (GridOto)

MOTOR Plus-online.com - Pertamina menggandeng Polri untuk menyeleksi kendaraan yang bisa isi Pertalite.

Penunggak pajak kendaraan terancam gak bisa isi Pertalite MyPertamina gunakan data STNK dari polisi jadi kapok.

Diketahui MyPertamina digunakan Pertamina untuk menyalurkan BBS subsidi seperti Pertalite dan Solar.

Untuk menyaring kendaraan yang layak isi Pertalite datanya diambil dari STNK yang ada di kepolisian atau Korlantas Polri.

Dengan diketahui data STNK bukan tidak mungkin ada wacana kendaraan yang belum bayar pajak tidak bisa isi Pertalite.

Namun sementara ini data STNK hanya digunakan untuk menyeleksi kendaraan yang layak isi Pertalite.

Mobil yang tidak bisa isi Pertalite kapasitasnya di atas 1500 cc sedangkan motor 250 cc ke atas.  

Pernyataan yang menyiratkan wacana MyPertamina dan data STNK terhubung disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Baca Juga: Bikers Merasa Pantas Dapat Bansos BLT BBM, Daftar Lewat Aplikasi Ini

Baca Juga: Harga Pertalite Naik, Bansos Cair September 2022, Begini Cara Ceknya

"Segera saya rapatkan bagaimana sinkronisasi data Telkom dengan Pertamina ini bisa menjadi sesuatu yang baik, apalagi kalau bisa nanti saya akan mengajak Pak Kapolri untuk mendapat dukungan data nomor mobil dan jenisnya," kata Erick saat kunjungan kerjanya ke Belanda, (3/9/22).

Menurut Erick, penyaluran subsidi BBM harus tepat sasaran seiring dengan upaya pemerintah menekan beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun.

Sebab selama ini, subsidi justru dinikmati oleh masyarakat yang mampu.

"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, 70 persen yang menikmati subsidi yang mampu," sebutnya.

"Artinya apa? Ya tidak mungkin yang mampu disubsidi. Kalau yang kurang mampu, wajib (disubsidi)," ujar Erick.

Belum diketahui kapan sinkronisasi data dengan kepolisian dan Telkom ini terealisasi.

Erick mengatakan perlu waktu, apalagi aplikasi MyPertamina sendiri masih ada kekurangan sejak diluncurkan Juli 2022 lalu.

Namun ia meyakini ini bisa terwujud dengan baik.

"Kita sudah pernah melakukan dengan cara misalnya PeduliLindungi, kan bisa," kata Erick.
Seperti diketahui, harga Pertalite, Solar Subsidi dan Pertamax 92 telah naik.

Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter.

Solar Subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Pertamax 92 dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pastikan Subsidi BBM Tepat Sasaran, Erick Thohir: MyPertamina Akan Terhubung dengan Data Kepolisian dan Telkom.