Find Us On Social Media :

Ribuan Buruh Jabodetabek Akan Kembali Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM, Ini Isi Tuntutannya

By Ahmad Ridho, Kamis, 8 September 2022 | 22:10 WIB
Ribuan buruh akan kembali gelar demo tolak kenaikan harga BBM Pertalite pada Senin (12/9/2022) besok. (Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Kenaikan harga BBM jenis Pertalite membuat ribuan buruh akan kembali menggelar demo.

Ribuan buruh dari Jabodetabek akan bergabung untuk menggelar demo besar-besaran.

Para buruh yang akan menggelar demo juga sudah menyiapkan beberapa tuntutan.

Serikat buruh siap turun ke jalan menggelar demo pada Senin (12/9/2022) besok.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta pemerintah segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia.

Sebab kata dia, kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal.

Sebab sebagian besar buruh di Indonesia pengguna BBM bersubsidi.

Baca Juga: Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan Harga Pertalite Siap Digelar Serempak di 33 Provinsi

"Sudah pasti kenaikan BBM akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang. Ini akan menambah beban buruh," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022).

Sebagai perwakilan buruh, dia mengungkapkan posisi buruh saat ini sangat sulit.

Apalagi dengan tidak mendapatkan kenaikan gaji dan sekarang buruh terbebani dengan kenaikan harga BBM.

Mengenai rencana aksi demonstrasi buruh pada 12 September 2022, Andi mengatakan demo akan digelar di beberapa wilayah di Indonesia.

Sementara di Jabodetabek, aksi buruh dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiyana, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan kenaikan harga BBM pada 3 September 2022.

Adapun penyesuaian harga BBM subsidi Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax non-subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga Pertalite, Mahasiwa Demo Sambil Panjat Truk Pertamina

Pemerintah beralasan kenaikan harga BBM tersebut dilakukan karena beban APBN sudah sangat berat menanggung subsidi BBM yang mencapai Rp 502,4 triliun.

Demo besar-besaran pertama digelar 6 September 2022 lalu.

Serikat buruh sudha menggelar demo besar-besaran tolak kenaikan harga BBM Subsidi (Pertalite dan Solar) pada 6 September 2022 kemarin.

Aksi demo menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi ini digelar serempak di 33 Provinsi di Indonesia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan ada puluhan ribu buruh yang akan menggelar demo.

Aksi demo buruh di Jakarta akan dipusatkan di depan Gedung DPR.

Buruh meminta Pimpinan DPR memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan kenaikan harga BBM.

"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," ujar Said melalui pernyataan tertulis, Minggu (4/9/2022).

Baca Juga: Gara-gara Harga BBM Naik, Mahasiswa Demo Sampai Bajak Truk Tangki Pertamina di Pamekasan

Said mengatakan ada beberapa alasan buruh menolak kenaikan harga BBM.

Pertama, harga BBM naik tersebut akan menurunkan daya beli masyarakat.

Ia menyebut daya beli sudah turun 30 persen saat ini.

Dengan kenaikan harga BBM, daya beli diperkirkana turun jadi 50 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buruh Bakal Kembali Turun ke Jalan, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM"