Find Us On Social Media :

Sejarah Motor Injeksi Di Indonesia, Sempat Bikin Takut Saat Mogok

By Erwan Hartawan, Selasa, 27 September 2022 | 21:00 WIB
Sejarah motor injeksi di Indonesia (Dok AHM)

Mengutip laman situs AHM jelaskan jika tekonologi dengan kepajangan Programme Fuel Injection (PGM-FI) ini adalah sistem suplai bahan bakar yang dikontrol secara elektonik sehingga memasok bahan bakar dan oksigen lebih optiamal untuk kebutuhan mesin dalam setiap keadaan.

Teknologi PGM-FI di dukung untuk hasil optimal seperti ECM (Engine Control Modul), injector, fuel pump, Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Temperature (IAT), Manifold Air Pressure (MAP), Engine Oil Temperature (EOT) dan Sensor O2.

Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, fuel pump langsung bekerja sekitar 2 detik untuk memberi tekanan melalui selang bahan bakar. Lalu ketika saklar electric starter ditekan, sensor-sensor sebut akan memberi input ke ECM.

Secara keseluruhan, sistem kerja injeksi dikontrol oleh ECM berdasarkan input dari sensor sehingga membuat motor mempunyai performa lebih baik, irit bahan bakar dan ramah lingkungan.

Ada empat Keunggulan Teknologi PGM-FI yaitu ramah lingkungan, irit bahan bakar, bertenaga, hingga perawatan yang mudah.

Setiap kerusakan yang terjadi secara otomatis indikator malfunction yang terdapat dalam speedometer akan menunjukkan dengan jumlah kedipan.

Tidak usah risau, Team Instructor Training Center Wahana memberikan beberapa tips jika konsumen motor teknologi injeksi mengalami mogok dijalan.

Baca Juga: Muncul Kawasaki W175 2023 Versi Injeksi di India, Harga Mulai Rp 27 Jutaan

Perhatikan dan pastikan bahwa penyebab mesin mati bukan karena over heat atau panas berlebih karena oli mesin habis.

Panas berlebih adalah salah satu penyebab mesin mendadak mati atau hilang tenaga alias ngempos.