Find Us On Social Media :

Ini Kata Pemerintah Soal Pertalite Disebut-sebut Lebih Boros Setelah Harganya Naik

By Galih Setiadi, Rabu, 5 Oktober 2022 | 08:29 WIB
Foto ilustrasi motor di SPBU. Pemerintah bilang begini soal Pertalite dibilang lebih boros setelah harganya naik. (MOTOR Plus-online.com/A. Ridho)

MOTOR Plus-online.com - Masih menjadi sorotan soal Pertalite dibilang lebih boros setelah harganya naik, pemerintah berikan tanggapan.

Berlaku sejak 3 September 2022 pukul 14.30 WIB, harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Sebelumnya, harga Pertalite dibanderol Rp 7.650 per liter di seluruh Indonesia.

Kalau dihitung-hitung, kenaikan harga Pertalite sebesar Rp 2.350 per liter dibanding sebelumnya.

Namun, kini dunia maya dihebohkan dengan borosnya Pertalite setelah harganya naik.

Hal tersebut sampai membuat pihak Pertamina memberikan klarifikasi bahwa tidak ada penurunan kualitas Pertalite setelah naik harga.

Katanya kualitas Pertalite yang dijual sekarang sama seperti yang sebelum naik harga.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji angkat bicara.

Baca Juga: Apakah Harga Pertalite akan Turun Setelah Pemerintah Menambah Kuota BBM Subsidi untuk Tahun 2022

Ia mengatakan, masyarakat diminta tidak khawatir karena Pemerintah telah melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu BBM Pertalite.

Pemerintah telah meminta Lemigas untuk melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu dari Pertalite.

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Sampel BBM jenis Pertalite telah diambil langsung oleh Tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta.

Terhadap sampel BBM tersebut, selanjutnya dilakukan pengujian untuk mendapatkan kepastian mutu.

Untuk tahap awal, saat ini telah diambil sampel BBM jenis Pertalite di 6 SPBU di wilayah Jakarta yaitu SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.

"Sampel BBM Pertalite tersebut kemudian diuji di Balai Besar Pengujian Migas LEMIGAS Direktorat Jenderal Migas. Dengan prosedur dan standar pengujian yang baku untuk 19 parameter uji," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Bagaimana Kualitas Pertalite Usai Pemerintah Tambah Kuota BBM Subsidi 2022?, Ini Jawabannya

"Dengan ini tidak terindikasi adanya batasan mutu off-spec. Semuanya on-spec," tegas Dirjen Migas.

Pemerintah juga memastikan akan terus melanjutkan dan semakin intensif melakukan pengawasan standar dan mutu BBM untuk mendapatkan kepastian mutu BBM di dalam negeri.

Komitmen ini dengan memperhatikan perkembangan teknologi, kemampuan produsen, kemampuan dan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.

Selain itu, pemerintah juga menambah kuota Pertalite menjadi 29,91 kilo liter.

Ia berharap produk BBM tersebut dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai dengan akhir tahun.

"Pemerintah menjamin mutu dan ketersediaan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat diminta tidak khawatir karena Pemerintah telah melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu BBM khususnya jenis Pertalite," ujarnya.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Tambah Kuota Pertalite dan Solar, Bagaimana Kualitasnya?"