Find Us On Social Media :

Dosen ITB Jelaskan Kesalahan Pengambilan Data Pertalite Jadi RON 86 Bukan RON 90

By Ardhana Adwitiya, Minggu, 9 Oktober 2022 | 16:15 WIB
Viral alat uji Pertalite tunjukkan angak oktan RON 86 bukan RON 90, dosen ITB Tri Yuswidjajanto jelaskan kesalahan pengambilan data. (Twitter/yo2thok)

Intensitas dentuman bahan bakar sampel dibandingkan dengan satu atau lebih campuran PRF.

Nilai oktan dari PRF yang cocok dengan Knocking Index (KI) maka akan didapat RON bensin tersebut.

Sementara pengujian RON dalam cuitan @yo2thok, kata Yus, salah.

"Metode pengukuran dan alat ukurnya salah," ujar Yus.

"Kalau metoda uji dan alat ujinya beda, maka hasilnya pun beda," sambungnya.

"Contoh sederhana ukur temperatur suhu pakai termometer Farenheit hasilnya angka 212, sedangkan kalau pakai termometer Celcius dapat angka 100, padahal yang diukur temperatur barang yang sama pada saat yang sama," jelas dosen ITB itu.

"Ukur RON ya harus pakai metode ASTM D2699 dengan alat CFR Engine, sesuai yg ada dalam spesifikasi Migas," tambah Yus.

Baca Juga: Ahli ITB Ungkap Alat Uji Pertalite Hanya Menunjukkan RON 86 Seharusnya RON 90 Ternyata Ini Biang Keroknya

Sementara alat uji yang viral di media sosial bernama Analyzer Meter Octane Number Meter Portable Oktis-2.

"Prinsip cara kerja alat Oktis-2 pakai sifat dielektrik cairan," sambung dosen ITB itu.

Alat pengukur RON bensin portable itu terdiri dari sensor, sirkuit elektronik, dan layar display.

RON bensin ditentukan dengan mengukur konstanta dielektrik relatif dan variasinya, kemudian dibandingkan dan hasil langsung ditampilkan dengan analisis otomatis dalam sistem mikroprosesor.

Alat uji Octane Number Meter Portable Oktis-2 bisa brother beli di e-commerce dengan harga Rp 3 jutaan.

Jadi jelas ya bro kenapa alat uji itu membaca bensin Pertalite RON 86, bukan RON 90.