Find Us On Social Media :

Tragedi Truk Pertamina Tabrak Pemotor di Cibubur, KNKT Ungkap Klakson Telolet Jadi Pemicu Utama Kecelakaan

By Hendra,Albi Arangga, Rabu, 19 Oktober 2022 | 09:35 WIB
Foto kecelakaan maut truk pertamina tabrak pemotor di Cibubur, KNKT ungkap fakta pemicu kecelakaan. (Kolase Tribunnews.com)

"Tekanannya sampai 200 kg. Kaki manusia tidak akan sanggup untuk menggerakkan. harus dibantu tekanan udara," bilang pria yang berkantor di Jalan Medan Merdeka Timur No.5, Jakarta Pusat.

Ketika airtank bocor akibat klep seleoid rusak, maka persedian udara menjadi tekor.

Dari uji laboratorium yang dilakukan KNKT dalam kondisi mesin idle terukur bahwa proses pengisian udara tekan dari 0 sampai ke 9,5 bar berdurasi 14 menit.

Padahal dalam kondisi normal, waktu pengisian udara tekan sekitar 4-5 menit.

Lamanya waktu pengisian ini biasanya dipicu karena 2 hal, yaitu performa kompresor rem yang mengalami penurunan.

Dan adanya kebocoran pada sistem rem.

Hal lain yang menguatkan adalah turunnya udara tekan 1,5 bar setelah pedal rem kaki diinjak.

Baca Juga: Cerita Pilu Korban Kecelakaan Maut Di Cibubur, Teriak Minta Tolong Tapi Warga Sibuk Merekam Pakai HP

Sementara dalam kondisi normal satu kali pelepasan udara tekan berkisar antara 0,3-0,4 bar.

"Ini yang membuat tekanan udara di dalam tabung jauh berkurang, sementara kemampuan untuk mengisi juga rendah, akibatnya terjadi ketekoran," papar Pasha.'