Pada MotoGP 2023, brother akan melihat Yamaha menurunkan dua M1 di awal, ditambah masing-masing empat pembalap Honda, KTM dan Aprilia.
Setelah 12 kemenangan, 33 podium, dan lima pembalap di 9 besar klasemen akhir MotoGP 2022, para pabrikan berbicara tentang persaingan tidak adil dan kondisi yang tidak setara.
Ducati jelas menarik ekonomi pasar bebas, mengingat bahwa ia telah berhasil menawarkan paket yang kompetitif dan ekonomis lebih valid daripada kompetisi.
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti baru-baru ini menggarisbawahi bahwa menurunkan empat tim bukanlah situasi yang ideal dalam jangka menengah.
Dengan demikian membuka kemungkinan pemutusan kontrak lebih awal dengan tim VR46 milik Valentino Rossi, tetapi tidak sebelum dimulainya musim MotoGP 2024.
Bahkan Presiden FIM yang terpilih kembali, Jorge Viegas menganggap perlu turun tangan langsung.
"Saya tidak terlalu menyukai situasi ini," kata Jorge Viegas dalam sebuah wawancara dengan RAI TV sebelum FIM Awards di Rimini.
Baca Juga: MotoGP 2022 Belum Mulai, Tim VR46 Milik Valentino Rossi Udah Gasak Podium Duluan Nih
"Tapi saya rasa baru akan seperti ini di tahun 2023," sambungnya.
"Di tahun 2024, tim asuhan Valentino Rossi akan beralih dari Ducati ke Yamaha," lanjut Presiden FIM itu.
"Ini hanya sebuah ide sejauh ini, tidak ada yang dikonfirmasi, tapi saya menyebarkan berita ini. Dalam dua tahun kita akan melihat enam Ducati dan empat Yamaha," jelasnya.
Valentino Rossi sempat bilang kalau dia menginginkan motor MotoGP yang sangat kompetitif untuk timnya.
Bisa jadi sulit untuk melepas Ducati Desmosedici yang kompetitif musim ini, bahkan Marco Bezzecchi berhasil meraih podium pertamanya di MotoGP Belanda 2022.
Namun menghadapi tekanan dari Dorna dan manajemen puncak FIM, akan sulit untuk bertahan dengan Ducati dan bisa dipastikan akan datang tawaran yang sangat menarik dari Yamaha.
Kita tunggu saja kabar resminya sebelum dimulainya kejuaraan MotoGP 2023.