Find Us On Social Media :

Sedih Cerita Lelaki Asal Tangerang Obesitas 200 Kg, Pernah Ngojek Tapi Selalu Ditolak Penumpang

By Ahmad Ridho, Rabu, 5 Juli 2023 | 11:25 WIB
Cipto Raharjo (45), warga Kunciran Indah, Pinang Tangerang obesitas 200 kg, sempat jadi tukang ojek tapi sering ditolak penumpang. (Tribun Jakarta)

MOTOR Plus-online.com - Kisah pilu seorang lelaki obesitas 200 kilogram, selalu dikucilkan.

Sempat jadi tukang ojek tapi selalu ditolak penumpang.

Sedih kini lelaki bernama Cipto harus dirawat di RSUD Kota Tangerang.

Cipto mengaku kesulitan bergerak dan berdiri dan harus menjalani perawatan.

kisah pria obesitas dengan berat 200 kilogram, pria tersebut kini susah untuk bergerak.

Dulu sempat ngojek, namun penumpang tak ada yang mau.

Pria obesitas itu adalah Cipto Raharjo (45), warga Kunciran Indah, Pinang.

Ia berbobot 200 kilogram, dan sudah sepekan terakhir tidak bisa jalan.

Badannya tak lagi mampu menumpu dan hanya bisa berbaring atau duduk.

Sebelum berlarut, Cipto akhirnya dievakuasi dan dirawat di RSUD Kota Tangerang.

Cipto sudah mengalami obesitas sejak 2015.

Saat itu ia masih bisa beraktivitas. Namun, sepekan terakhir kondisinya memburuk dan membuatnya tak bisa berjalan.

"Sejak 2015 saya sudah obesitas, tapi baru enggak bisa jalan baru semingguan ini," kata Cipto saat berbincang di kediamannya, Selasa (4/7/2023).

"Ini aja enggak bisa (jalan). Sudah enggak bisa gerak," sambung dia.

Padahal, jauh sebelum tergeletak di kamarnya, Cipto pernah bekerja sebagai sopir dan pengemudi ojek pangkalan.

Namun, kondisi berat badannya yang tak lazim itu membuat para pelanggannya enggan menggunakan jasanya.

"Dulu sempat jadi tukang ojek, tapi enggak ada ada yang mau, sebelumnya juga saya kerja jadi sopir bus antarkota antarprovinsi," ucap Cipto.

Adapun Cipto telah dievakuasi menggunakan troli dari dalam rumahnya di Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang, sebelum diangkut dengan truk menuju RSUD Kota Tangerang, Selasa (3/7/2023) malam.

Evakuasi itu dilakukan oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang.

Komandan Regu (Danru) UPT Ciledug, Pos Pinang, Tajani mengatakan, evakuasi dilakukan menggunakan troli untuk mempermudah mengeluarkan Cipto dari dalam rumahnya.

Sebab, kondisi di dalam rumah Cipto cenderung sempit sehingga petugas tak mau mengambil risiko untuk menggotongnya.

"Jadi untuk evakuasi kami menggunakan troli, untuk menggeluarkannya itu dari kamar belakang," kata Tajani kepada wartawan di lokasi.

Setelah itu, petugas Dinas Damkar bersama warga saling bahu-membahu menggotong Cipto ke dalam truk. "Jadi untuk menaikkannya, kami langsung gotong beramai-ramai.

Setelah itu, dievakuasi ke rumah sakit dengan mobil truk," ucap Tajani.

"(Cipto) dibawa ke RSUD Kota Tangerang," tambah dia.

Tajani menyebutkan, pihaknya tak membutuhkan waktu lama untuk mengevakuasi Cipto.

Namun, petugas Dinas Damkar mengalami kesulitan lantaran banyak warga yang berkerumun untuk menyaksikan proses evakuasi tersebut.

"Prosesnya hanya 15 menit, tapi karena banyak warga, ramai, kami agak kesulitan. Sebenarnya untuk evakuasi itu susah-susah gampang karena kondisi orang yang juga udah lemah," ucap dia.

Kisah pria obesitas lainnya juga pernah ada beberapa waktu lalu.

Sosok pria bernama Muhammad Fajri pernah menjadi sorotan karena berbobot 300 kg.

Muhammad Fajri pria berbobot 300 kg sampai dievakuasi menggunakan forklift dari rumahnya untuk menuju rumah sakit.

Penyebab berat badan Fajri jadi 300 kg pun terungkap.

Padahal dulu pria berusia 27 tahun itu berbobot 120 kg.

Pria di Tangerang itu berat badannya naik drastis selama 8 bulan.

Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Taty Damayanty, berat badan Fajri mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah.

"Sebelum delapan bulan itu dia (MF) obesitas berat badannya sampai 120 kg.

Terjadi peningkatan itu di delapan bulan belakangan, dari 120 kg sampai naik 280 kg," ucap Taty, Sabtu (10/6/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Selain itu, Taty mengatakan, tirah baring yang dilakukan Fajri juga menyebabkan luka di kaki kanannya menjadi infeksi.

Meski demikian, Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki Fajri menunjukkan hasil yang bagus.

Sebab, ia tak mengidap diabetes.

"Hasil lab-nya bagus, normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan lab.

Tapi, memang masih ada keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya," kata Taty.

Lebih lanjut, Taty mengungkap penyebab Fajri mengidap obesitas.

Menurut dia, kasus obesitas Fajri disebabkan kalori dalam tubuh yang terlalu banyak, sedangkan pasien bersangkutan tak melakukan aktivitas saat tirah baring.

Dengan begitu, kalori di dalam tubuh Fajri akhirnya menjadi lemak.

RSUD Kota Tangerang saat itu merujuk MF ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Jumat (9/6/2023) sekitar pukul 20.30 WIB lalu.

"Tadi malam, kami memang sudah proses rujuk ke RSCM dan sudah diterima," kata Taty saat itu.

Taty menjelaskan alasan mengapa RSUD Kota Tangerang merujuk MF.

Kata dia, keputusan ini dilakukan atas dasar keperluan program menurunkan berat badan MF yang di antaranya melalui penanganan dokter spesialis bedah digestif dan vaskuler.

"Untuk kasus (MF) ini, membutuhkan dokter spesialis bedah digestif sama dokter spesialis vaskuler. Nah kebetulan di kami belum ada, jadi kami revert ke RSCM," ucap Taty.

Sementara itu, pihak BPBD mengaku membutuhkan waktu selama dua jam untuk menyalamatkan Fajri di ranjang miliknya di rumah.

"Kita mendapat laporan dari warga kemudian langsung melakukan evakuasi, ternyata saat sampai ke lokasi jalan ke rumah pria tersebut sempit dan beban tubuhnya pun terlalu besar," ujar Mulyadi, dikutip dari TribunJateng.

Dia menambahkan, petugas kesulitan untuk mengevakuasi pria berbobot 300 kilogram dari tempat tidurnya tersebut.

Untuk mengangkut pria bertubuh besar itu ke mobil, butuh waktu dua jam lebih.

Baca Juga: Motor Murah Honda BeAT Street Buka Harga Rp 3 Jutaan Cocok Buat Ojek Pangkalan

"Awalnya yang angkat pria tersebut adalah para petugas, tapi ternyata enggak keangkat," kata dia.

"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift untuk bongkar pintunya agar bisa lewat."

"Mengangkatnya juga menggunakan forklift untuk dinaikkan ke mobil losbak dan dievakuasi langsung ke RSUD Kota Tangerang," ujarnya.

Sayangnya, saat itu nyawa Fajri tak tertolong.

Fajri meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) dini hari.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Cipto Pria Obesitas 200 Kg di Tangerang, Sempat Ngojek tapi Penumpang Tak Mau