Find Us On Social Media :

Legenda Motocross Indonesia Bandung Sunggoro Berpulang, Banyak Lahirkan Crosser Berbakat

By Uje, Senin, 7 Agustus 2023 | 14:31 WIB
Bandung Sunggoro legenda balap motocross Indonesia meninggal dunia (Istimewa)

Karier balap Bandung harus terhenti karena kecelakaan usai balapan di Probolinggo tahun 1983.

Bagi crosser atau rider motocross cedera memang sudah jadi makanan sehari-hari karena tingginya resiko.

Diceritakan oleh Bandung, ia pernah 16 kali patah lengan, delapan kali gegar otak dan akibat tidak terhitung banyaknya kecelakaan yang pernah dialaminya.

Usai pensiun balapan, Bandung Sunggoro memutuskan untuk membangun sekolah balap motocross dan kemudian mengelola sirkuit motocross yang kini terletak di daerah Sariwangi, Parongpong, Bandung.

Dalam mengelola sekolah balap atau jadi instruktur juga tidak sembarangan.

Bandung Sunggoro memiliki sertifikat sebagai instruktur motocross dari Jepang sehingga bisa dibilang ia adalah salah satu bapak motocross Indonesia.

Bandung pernah mengungkapkan usia ideal untuk para pembalap mengawali karir di balapan motocross harus maksimal di usia 6-8 tahun.

"Kalau sudah lewat bakal susah," yakinnya saat itu.

Contohnya balapan motocross kelas 50 cc yang usianya ada di angka 6-8 tahun, lanjut ke kelas 65 cc di usia 8-12 tahun.

Bandung betul-betul menegaskan kalau sekolah balap untuk para pembalap pemula benar-benar penting dalam mengasah skill balap.

"Saya malah enaknya mengajar ke pembalap yang belum bisa naik motor, kalau sudah bisa biasanya malah sok tahu," ucap Bandung yang doyan bercanda.

Menurut Bandung usai latihan intensif, tinggal bagaimana crosser bisa menjaga fisiknya agar tetap fit dan tampil kompetitif untuk menjadi juara.

"Harus kendalikan emosi saat berada di sirkuit, enggak hanya pelintir gas saja. Semuanya harus dikendalikan mulai dari mata, hati dan tangan harus kompak," tutupnya.

Kini Bandung Sunggoro berpulang pada Senin (7/8/2023) tapi jasa-jasanya untuk dunia motocross Tanah Air akan tetap abadi.