Find Us On Social Media :

Menurut Ahli Silikat di Rangka eSAF Bukan Anti Karat, Harus Dilapis Ulang atau Dibuang Untuk Hindari Keropos

By Uje, Minggu, 27 Agustus 2023 | 18:40 WIB
Menurut para ahli silikat bukan anti karat, harus dibuang atau dilapis ulang supaya cegah keropos (Yuka Samudera)

MOTOR Plus - online.com Menurut para ahli ternyata silikat atau bercak kuning yang muncul di rangka eSAF bukanlah anti karat.

Sebelumnya Astra Honda Motor (AHM) mengungkapkan kalau bercak kuning yang muncul di rangka eSAF motor-motor matic Honda bukanlah karat melainkan silikat.

Mereka berdalih kalau silikat ini bukan karat dan dan lapisan itu justru melapisi frame supaya enggak terjadi oksidasi yang mengakibatkan karat.

Biar tidak salah paham karena ini menyangkut soal keselamatan, maka MOTOR Plus menanyakan langsung ke ahli metalurgi mengenai silikat ini.

MOTOR Plus tanyakan ke Doktor Bambang Widyanto ini ahli metalurgi Universitas Ahmad Yani (Unjani).

Doktor Bambang merupakan lulusan Universite de Technologie de Compiegne France.

Sebelumnya ia lama menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) sampai tahun 2019.

Menurutnya silikat bisa muncul dari cat dasar yang bertugas melapisi rangka atau sasis eSAF yang dianggap bermasalah.

"Kalau yang saya tahu ada cat dasar yang sering disebut primer dan memakai bahan silikat," terang Doktor Bambang.

Baca Juga: Bukan Cuma Sasis atau Rangka eSAF yang Bermasalah, Honda Juga Pernah Bikin Sasis Jelek di MotoGP

 

Karat di Honda Vario dengan ranga eSAF (Kolase TikTok.com/jambaninthesky)

"Tapi itu harus dilapis lagi dengan cat bagian atas yang disebut dengan topcoat," lanjutnya.

"Lapisan dobel itu supaya tidak membingungkan penggunanya, jadi warnanya semua sama dan tidak muncul bercak kuning seperti itu," bilangnya.

Masih menurut Doktor Bambang Widayanto SOP dalam mengecat konstruksi baja seperti rangka eSAF perlu ada beberapa lapisan.

"SOP-nya itu bisa yang pertama primer, lalu intermediate lalu topcoat tapi bisa juga dari pirmer dan topcoat saja," terangnya.

"Cat primer atau lapisan dasar itu menjamin cat bisa menempel, sementara topcoat akan menjadi pelindung dari karat dan juga memberikan warna," ungkapnya.

Sebelumnya Doktor Bambang mengungkapkan kalau kemungkinan adanya kesalahan dalam proses pengecatan sehingga menimbulkan karat.

Ia juga menyarankan adanya uji laboratorium dalam menemukan masalah karat di rangka motor matic Honda dengan rangka eSAF tersebut.

"Perlu dilakukan proses pengecatan yg baik yg mengikuti SOP dan standard pengecatan agar karat tersebut," bilangnya lagi.

"Kalau mau lebih teliti harus ada pemeriksaan di laboratorium. Supaya lebih pasti mencari akar masalahnya," tutup Doktor Bambang.

Rangka eSAF berbeda dengan rangka biasa harus dicek dengan laboratorium (MOTOR Plus-online/ A. Ridho)

Sementara itu ahli las atau welding Alfian Wijaya dari bengkel Metalcraft mengungkapkan kalau silikat memang muncul dari hasil pengelasan.

"Silikat itu bukan coating seperti pernyataan pihak pabrikan dan memang akan muncul secara normal pada proses pengelasan," lanjutnya.

"Yang jelas silikat itu bukan penahan oksidasi dan harus dibersihkan atau kita buang sebelum rangka dilapis coating atau cat," tegasnya.

Menurut Alfian membuang silikat dari rangka perlu bahan kimia khusus atau perlu di sandblast ulang.

"Tapi proses ini butuh biaya dan waktu tambahan, saya tidak tahu apakah pabrikan melakukannya," yakin Alfian.

Nah, jadi apakah ada proses yang dihilangkan atau malah bahan yang digunakan lebih sedikit nih dalam mengerjakan rangka eSAF ini?