Find Us On Social Media :

Botol Oli Motor Bekas Ada Manfaatnya Diungkap Aspelindo Cegah Oli Palsu

By Yuka Samudera, Sabtu, 2 Desember 2023 | 09:38 WIB
Ilustrasi. Botol oli bekas servis motor bakal digunakan apa sih? Ini kata Aspelindo. (Farhan)

MOTOR Plus-Online.com - Banyak yang bertanya botol oli bekas sehabis servis motor punya manfaat enggak sih? 

Saat servis motor di bengkel, mengganti oli mesin motor jadi salah satu hal wajib. 

Namun banyak yang bertanya, botol oli mesin bekas dibuang atau digunakan lagi? 

Apalagi banyak yang khawatir kalau botol oli bekas akan diisi oli palsu oleh para oknum. 

Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), Sigit Pranowo pernah menjelaskan terkait botol oli bekas ini. 

Sigit menjelaskan, ada manfaat lain dari pengolahan botol bekas.

Menurutnya, hal ini tak hanya bisa mengerem resiko peredaran oli palsu.

"Kalau untuk botol bekas, mengumpulkan botol bekas juga membutuhkan sumber daya, juga tidak murah," buka Sigit ketika talkshow dengan tema "Upaya Bersama Memerangi Pelumas Palsu" beberapa saat lalu. 

Baca Juga: Ahli ITB Ungkap Fakta Oli Bekas Sudah Hitam Jadi Jernih dengan Dua Cara, Apakah Aman Digunakan

"Ada juga beberapa teknologi atau pemanfaatan oli bekas, direcycle menjadi botol yang bisa digunakan lagi. Namun, itu memerlukan teknologi dan seleksi karena tidak semua botol bekas bisa dipakai," tambahnya.

Lanjutnya, botol bekas oli yang diolah ternyata mengurangi pencemaran lingkungan.

Pria yang juga menjabat Direktur Operasi PT. Pertamina Lubricants mengatakan, ada sejumlah manfaat pengolahan botol bekas.

"Setidaknya, pertama, mengurangi pencemaran lingkungan karena limbah yang dihasilkan (dari botol kemasan oli)," jelasnya. 

Sigit Pranowo, Ketua Umum Aspelindo akan membuat logo khusus SNI di botol oli untuk hindari pemalsuan. (MOTOR Plus-online/ Galih)

Selanjutnya, pengolahan botol bekas oli bisa mengurangi konsumsi terhadap plastik.

"Yang ketiga, mengurangi potensi botol disalahgunakan. Itu juga sudah berkembang ke sana. Beberapa produsen pelumas sudah memulai menggunakan teknologi atau langkah ini," ucap Sigit. 

"Walaupun skalanya belum besar, karena secara biaya lebih mahal, karena harus ngumpulin dari lapangan. Dikumpulin kemudian diseleksi, katakanlah dari 100 botol enggak semua bisa dipakai," lanjutnya. 

Memang bicara soal cost atau biaya pasti lebih mahal.

Baca Juga: Ketahuan Oli Palsu Hanya Dilihat dari Tutup Botolnya Caranya Cukup Dilihat Pakai Mata Simak Triknya

Namun Sigit mengatakan beberapa perusahaan oli tetap mengolah botol bekas tersebut.

"Tidak hanya sekedar mengurangi resiko pemalsuan, tapi juga bagian dari ESG (Environmental Social Governance), bagian dari kita untuk kepedulian terhadap lingkungan hidup," tutupnya.