MOTOR Plus-online.com - Garansi jadi faktor penting dalam pemilihan motor listrik.
Soalnya karena masih baru di Indonesia, banyak yang was-was untuk memilih motor listrik buat riding harian.
Makanya pabrikan motor listrik, meyakinkan konsumen dengan memberikan garansi.
Garansi buat motor listrik, ketentuannya mirip dengan mesin bensin atau konvensional.
Dimana garansi berlaku sampai periode berapa tahun, atau dihitung berdasarkan jarak pemakaian di odometer.
Ambil contoh ALVA, motor listrik yang lagi banyak dibicarakan di media sosial.
PT Ilectra Motor Group selaku APM ALVA, memberikan garansi 3 tahun, atau jarak tempuh 25 ribu km buat baterainya.
Sedangkan spare part dan dinamo, berlaku garansi selama 2 tahun atau jarak tempuh 20 ribu km.
Jadinya garansi berlaku, berdasarkan poin mana yang duluan tercapai, tahun atau jarak tempuh pemakaian.
Nah, bagaimana dengan motor listrik merek Jepang, apakah sama dengan pabrikan lain?
Baca Juga: Sales Motor Listrik Merek Terkenal Kasih Paham Soal Garansi Dinamo Jika Terjadi Kerusakan
Misalnya Honda, yang sudah menjual motor listrik EM1 e: sejak Agustus 2023.
Motor listrik dengan harga kisaran Rp 40 - 45 juta ini, punya garansi yang mirip-mirip pabrikan lain.
Di mana garansi baterai Honda Mobile Power Pack dan kelistrikan seperti dinamo, mencapai 2 tahun.
Makin mantap, buat 100 pembeli pertama Honda EM1 e:1, bisa memperpanjang masa garansi baterai jadi 3 tahun.
Lanjut dengan Kawasaki, yang di bulan November lalu meluncurkan Ninja dan Z e1.
Untuk baterai dan dinamo atau motor penggeraknya, Kawasaki memberikan garansi selama 1 tahun.
PT KMI bilang baterai lithium-ion kapasitas 4,3 kWh yang dipakai, usianya bisa 5 tahun ke atas.
Terlihat kurang panjang ya, meski PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) bilang usia baterai-nya lumayan lama.
Mengingat pabrikan motor listrik lain, rata-rata berikan garansi mencapai 2 tahun bahkan lebih.
Untuk kisaran harga, baterai yang dipakai Kawasaki Ninja e-1 harganya bisa Rp 45 jutaan.