Find Us On Social Media :

Bengkel Spesialis Jakarta Utara Ungkapkan Tidak Pernah Jual Botol Oli Bekas Biasanya Bakal Berakhir Disini

By Uje, Minggu, 10 Desember 2023 | 17:00 WIB
Ilustrasi botol oli bekas di bengkel spesialis Jakarta Utara (Uje)

MOTOR Plus - online.com Ramai botol oli bekas dijual lagi secara bebas di marketplace sehingga dikhawatirkan jadi oli palsu di pasaran.

Cukup banyak botol oli bekas dijual bebas dengan harga yang sangat murah.

Salah satu bengkel spesialis Jakarta Utara sendiri mengaku tidak pernah menjual botol oli bekas ke pasaran.

"Kalau saya sendiri mah tidak terlalu peduli botol kemana, biasanya langsung masuk plastik (sampah)," terang Dody Irawan mekanik D-Garage Tj Priok, Jakarta Utara.

"Itu juga kondisinya bervariatif ya, kadang masih ada yang bagus tapi kadang ada yang sudah dibolongi sama anak-anak sini," tambahnya.

Dody juga kadang menggunakan botol oli bekas sebagai wadah untuk menampung oli ketika konsumennya ganti oli.

"Jadi kalau saya sendiri pasti masuk ke sampah dan nanti dibawa sama pengepul atau pemulung," tambahnya.

Karena kebetulan saat MOTOR Plus mampir ke bengkel dan bertemu pemulung yang sedang cari botol kita tanya saja.

Baca Juga: Fakta Temuan MOTOR Plus di Bengkel Motor Jakarta, Tangerang dan Bekasi Dikemanakan Oli dan Botol Oli Bekas

Namanya Daeng berprofesi sebagai pemulung di sekitar Warakas, Jakarta Utara mengaku memang sering mengumpulkan botol plastik.

"Untuk botol oli bekas sebetulnya jarang dapat dibandingkan botol minuman," bukanya.

Ilustrasi harga botol oli bekas di marketplace (Tangkapan layar Tokopedia dan Shopee)

"Kalau di daerah sini soalnya juga kita tidak bisa hitung-hitungan dapatnya berapa per botol," ucapnya.

"Karena kalau loakan disini kasih harga botol bekas per kilogram," terangnya.

Rata-rata botol plastik diberi harga Rp 3000 per kilogram.

"Kalau botol oli sendiri secara bentuk kadang dia aneh jadi tidak laku di loakan, beberapa malah tidak ada tutupnya yang bisa dipasang lagi," tegas Daeng.

"Saya sendiri biasanya menampung botol oli bekas digabung dengan botol plastik lain dan dijual ke loakan atau pengepulnya," ucapnya.

"Tapi setelahnya dikemanakan saya juga tidak terlalu tahu," bilangnya.

"Mungkin dipress bareng botol-botol lain jadi limbah plastik, karena dekat sini (Warakas) kan ada yang punya mesinnya tapi setelahnya kemana nah itu saya tidak tahu," tutup Daeng.