MOTOR Plus-online.com - MotoGP 2024 bisa dikatakan ngeri-ngeri sedap, bukan hanya Ducati punya materi pembalap hebat, tapi terbongkar fakta yang bikin penasaran.
Bikin penasaran karena ada 4 fakta yang bisa bikin MotoGP 2024 jadi makin seru atau sebaliknya.
Apa saja sih fakta-fakta itu, langsung simak sampai habis.
Aturan tekanan angin ban minimum yang di MotoGP 2024 baru bersifat sosialisasi.
Kemudian bagi pembalap yang melanggar regulasi TPMS (Tyre Pressure Monitoring System) masih ada runutan tingkat sanksi.
Per MotoGP 2024 sanksi yang diberikan langsung berat.
Jika ada pembalap MotoGP yang melanggar TPMS maka pihak FIM MotoGP Stewards langsung mendiskualifikasi, baik di saat kualifikasi dan balapan.
Dengan begitu, semua pembalap MotoGP harus berpikir keras dan cerdas untuk tidak melanggar aturan TPMS ini.
Dengan kata lain persaingan MotoGP 2024 bakal seru dan tidak lagi ada performa dominan dari pembalap MotoGP itu-itu saja.
MotoGP 2024 ini mulai dikenalkan bahan bakar dengan komposisi 40% nonfosil atau harus sudah dicampur dengan bahan sintetis atau bukan 100% fosil.
Hal itu dikarenakan MotoGP perlahan bakal meninggalkan bahan bakar fosil sebagai wujud kampanye peduli bumi.
Bahkan di 2027 mendatang bahan bakar motor MotoGP wajib 100% nonfosil.
Apa pasal bahan bakar 40% nonfosil ke MotoGP 2024?
Tentunya faktor bahan bakar dengan mesin berkaitan erat dengan performa dari motor MotoGP.
Apalagi penggunaan bahan bakar 40% nonfosil ini belum terbukti di balapan MotoGP masih digunakan di pengetesan.
Disebutkan bahan bakar komposisi 40% nonfosil itu bisa pengaruh ke performa mesin motor MotoGP.
Salah-salah malah bikin tenaga motor drop atau bisa berimbah ke faktor performa motor lainnya.
Jadi aplikasi bahan bakar 40% nonfosil di MotoGP ini terbilang perjudian bagi kontestan MotoGP 2024.
Baca Juga: Resmi MotoGP Argentina 2024 Gagal Digelar, Kalender Musim Ini Jadi Berkurang Deh
Semoga sih bahan bakar 40% nonfosil tidak sampai berdampat apa-apa di MotoGP musim ini.
Total kalender MotoGP 2024 ada 22 putaran eh 21 ronde karena resmi MotoGP Argentina 2024 memutuskan mundur dari kalender musim ini.
Meski begitu, 21 putaran MotoGP 2024 tetap sangat banyak karena pembalap reguler MotoGP harus menjalani 42 kali balapan.
Terdiri dari 21 Sprint Race dan 21 Main Race.
Meskipun format yang dikenalkan di tahun lalu itu bikin pembalap sudah punya pengalaman bagaimana menghadapinya.
Tapi 21 ronde MotoGP 2024 dengan 42 kali balapan tetap hal berat bagi pembalap MotoGP musim ini.
Terakhir adalah kejutan rookie of the year MotoGP 2024 Pedro Acosta.
Digadang-gadang Pedro Acosta adalah pembalap hebat MotoGP masa depan yang merupakan bagian dari siklus 10 tahunan.
Apalagi Pedro Acosta naik ke kelas premier MotoGP dengan prestasi mencengangkan di kelas dasar dan medioker MotoGP.
Baca Juga: Luca Marini Ungkap Motor MotoGP Honda RC213V Berkembang Pesat, Butuh Beberapa Hal Dibanding Ducati
Pedro Acosta hanya menjalani 3 musim di kelas Moto3 dan Moto2 sudah menggasak 2 titel juara dunia Moto2 (2021) dan Moto2 (2023).
Adaptasi di atas motor MotoGP pun bukan kaleng-kaleng setelah catat waktu tercepat di tes shakedown MotoGP 2024 Sepang lalu.
Jika sampai di tes pramusim MotoGP 2024 Sepang dan Lusail menunjukkan performa paik seperti di tes shakedown.
Besar kemungkinan kejutan Pedro Acosta bisa terjadi di MotoGP 2024.
Apabila sampai kejadian Pedro Acosta bisa mematahkan rekor yang hampir 1 abad jadi miliknya Marc Marquez.
Jadi jangan sampai lewatkan MotoGP 2024 yang balapannya berlangsung mulai Maret 2024 mendatang.
Ikuti selalu info dan perkembangan MotoGP di www.motorplus-online.com.