Potensi Motor Terbakar, Waspada Listrik dan Bensin

Motorplus - Kamis, 29 Maret 2012 | 11:04 WIB


 Motor juga rawan terbakar
Raktay biker turut bersimpati atas meninggalnya Olivia Dewi dalam kecelakaan mobil Nissan Juke yang terbakar di Jl. Sudirman, Jakarta, Sabtu 10 Maret 2012 lalu. Sampai saat ini, pihak berwajib masih menyelidiki penyebab kebakaran mobil baru itu.

Kejadian malang yang menimpa Olivia Dewi ini bisa jadi cermin bagi pengendara roda dua. Dengan sistem mesin bakar dan motor gerak, kebakaran juga bisa menimpa pengguna motor. Banyak peristiwa yang bisa dijadikan contoh. Pada September 2011 lalu, MOTOR Plus meliput sebuah rumah yang terbakar di Tebet, Jakarta Selatan. Diduga api berasal dari motor yang hendak diservis.

ÔÇ£Motor berpotensi mengalami kebakaran juga. Karena munculnya api akibat adanya bahan bakar, kelistrikan dan tentunya percikan yang menghasilkan panas,ÔÇØ sebut Reiner M. Sitorus, Senior Spare-Part & Technical Service PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Berbagai upaya terkait dengan keamanan sudah dilakukan pabrikan motor. ÔÇ£Bagian yang punya kans besar bisa menyebabkan kebakaran diproteksi lebih baik,ÔÇØ bilang Reiner yang berkacamata.

Kabel kelistrikan dari koil menuju busi diberi isolator yang lebih tahan terhadap panas. Slang dari tangki dan keran bensin juga berbeda dengan slang lain seperti untuk pembuangan aki.

Proteksi lain yang biasa dilakukan pabrikan adalah dengan menambah pembungkus di seputar kabel yang rawan bergesekan. Seperti kabel yang terdapat di setang yang selalu bergerak. Tentunya harus diberikan semacam penambahan isolator. Tujuannya tentu agar bagian dalam kabel tetap terbungkus rapi.

Selain itu, segera ditutup kalau ada kabel yang terkelupas. ÔÇ£Kalau kabelnya di bagian berbahaya seperti busi, sebaiknya segera diganti baru,ÔÇØ pesan Reiner.

Kebakaran akibat kelalaian juga sering terjadi ketika motor diservis. Beberapa mekanik kerap mengecek api lewat percikan busi. Padahal, di bawah ada wadah cuci komponen yang masih ada bahan bakar. Ini yang sering dilupakan, tapi masih kerap dilakukan. Bahaya, lho! 

Hindari Kabel Korslet

Sering terjadi kebakaran pada kendaaran. Salah satunya akibat korslet dari kabel kelistrikan. Penyebabnya bisa kabel bodi kelistrikan enggak tetap atau cara penyambungan salah. Selian itu penempatan kabel serta alat pengikatnya dan menentukan posisi di tiap percabangan.

Posisi paling vital korslet ada di seputar rumah komstir atau bagian yang berhubungan dengan setang. Karena di komstir sering gerak ke kanan-kiri, kabel utama usahakan jangan diikat. Baiknya diselipkan di rangka atau di besi behel yang berfungsi sebagai rumahnya. Cara ini menghindari kabel putus akibat tidak bebas.

Akibat kabel tidak bebas, akan mempengaruhi fungsi kontrolnya. Seperti kabel gas, rem, spidometer dan lainnya. Bahkan penempatan kabel jangan terlalu panjang, tertekuk atau melintir.

Tiap merek motor beda alat pengikat namun prinsip dasarnya sama. Seperti kabel di batok lampu, umumnya hanya diikat gelang dari plastik agar geraknya tetap bebas. Pada rangka tengah hingga buritan, kabel utama yang sudah bercabang kerap diikat klem dari pelat aluminium tipis bersarung plastik. Selain buat menahan soket juga menghindari komponen berujung tajam.
(motorplus-online.com)


Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular