Modifikasi : Yamaha Mio Soul 2008 Bandung, Bisa Juara Lantaran Tetap Dingin

Motorplus - Sabtu, 16 November 2013 | 13:07 WIB

Danny Keder raih juara kelas Matic FFA s/d 350 cc

Yamaha Mio Soul tunggangan Danny Keder ini, tidak tersentuh di Grand Final Matic Race yang berlangsung di sirkuit Karting Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/11). Meski sempat terjatuh saat memimpin race pertama, Danny tampil maksimal di race ke-2 dan keluar sebagai juara umum kelas Matic FFA s/d 350 cc.

Rahasianya, Soul keluaran tahun 2008 ini di jejali piston diameter 70 mm. Disandingkan dengan stroke standar yang 57,9 mm. Jadi, kini isi silinder membengkak menjadi 222,3 cc.

Mengimbangi pembengkakan ruang bakar, arus masuk keluar bahan bakar ikut dimaksimalkan. Klep ikut dibesarkan dengan mengadopsi klep in berukuran 33 mm dan ex 28 mm. Porting-polish dibuat 29 mm untuk lubang isap, dan 25 mm untuk lubang buang.

Selain itu, durasi buka-tutup klep juga diatur ulang lewat penyesuaian di noken as. Durasi kem dibuat sama antara in dan ex di angka 275 derajat.

Hitungannya, klep in membuka 35 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 60 derajat sebelum TMB, dan menutup 35 derajat setelah TMA.

(Kiri atas)Bore up, andalkan piston Kawahara Racing 70 mm. (Kiri bawah)Durasi kem dibuat kembar antara in dan ex, 275 derajat. (kanan)Adopsi perpaduan klep in 33 mm, dan ex 28 mm.

"Kuncinya seting mesin adalah membuat tenaga mesin lebih konstan dari lap awal hingga akhir," ujar Iman Santoso, mekanik Kawahara Mimaki Vin’s Santika Gordons yang meracik motor ini.

Stabilnya power, bisa juga karena suhu mesin yang stabil. “Agar suhu mesin tidak terlalu panas akibat pembengkakan ruang bakar, kami pasangkan oil cooler milik Suzuki Satria F-150,” kata Tunner yang asli Bandung, Jawa Barat ini.

Meski isi silinder sudah besar, kompresi tidak dipatok tinggi. Hanya bermain diangka 11,5 : 1. Namun, bahan bakar tetap menggunakan bensol yang disemburkan karburator Keihin PWK 28.

Lalu, buat tarung di sirkuit Karting Sentul, pilot jet pakai 45 dan main jet 120. “Lewat cara ini, mesin juga lebih adem,” tambah Iman.

Untuk bagian CVT, masih banyak mengandalkan part standar. Beberapa part yang diubah seperti penyesuaian derajat pulley yang dibuat 13,5 derajat untuk mengejar putaran bawah. Roller menggunakan 6 gram rata, sedangkan per CVT pakai kekerasan 2.000 rpm buatan Kawahara Racing.

Masalah pengapian juga tidak terlalu banyak mendapat ubahan. Magnet masih menggunakan standar. Tetapi otak pengapian atau CDI juga usung produk keluaran Kawahara Racing yang memiliki beberapa pilihan timing.

Congratz bro! (motorplus-online.com).

DATA MODIFIKASI
Ban: FDR 90/80-14
Per CVT: Kawahara Racing
Knalpot: Custom
CDI: Kawahara Racing
Sok belakang: KTC

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular