Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama

Motorplus - Jumat, 20 Desember 2013 | 06:37 WIB
motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama

motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama

Siapa sangka jika pacuan andalan dari bengkel OTD Racing Team, Jogjakarta yang bermain di kelas Bebek Tune up 130 cc ini adalah Yamaha Crypton. Namun motor yang telah cukup berumur ini, mampu menempatkan pembalapnya menaiki podium pertama sampai podium ketiga di event dragbike di Slawi, Jawa Tengah beberapa minggu kemarin.

Waktu yang dicatatkan pun terhitung rekor baru. Dibawa joki kawakan Eko Sulistyo, Crypton ini mampu menorehkan best time 07,959 detik. Hal tersebut tidak terlepas dari ubahan yang telah dilakukan oleh Nugroho atau yang biasa disapa Potter selaku juru korek pacuan.

“Motor ini mempunyai karakter lebih bertenaga di putaran atas, sehingga lebih mudah untuk dipakai beberapa pembalap,” bebernya. Buktinya saat event, tiga pembalap Eko Sulistyo, Rully Pm dan Yogi Keycot mereka berjaya dengan motor ini. Sebab, mereka tak perlu khawatir ketika bejek grip gas lebih dalam kala start.

Kunci dari ubahan pada motor ini adalah penentuan durasi buka-tutup katup yang besar. Dengan durasi yang besar dan LSA (Lobe Separation Angle) yang kecil, menjadikan motor ini lebih mantap di putaran atas.

LSA merupakan jarak antara kedua puncak noken as. Meskipun durasi katup sama, LSA semakin kecil akan menentukan karakter motor bengis di putaran atas. “LSA motor ini bermain di 102 derajat dengan durasi in maupun ex diseting di 280 derajat,” jelas mekanik yang mengolah noken as dari Honda Estillo.

Untuk komposisi bore X stroke motor ini menganut overbore. Dimana perbandingan antara diameter piston dengan panjang langkah piston, malah lebih besar diameter pistonnya.

motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama

“Piston dari Kawahara Racing dengan diameter 55,25 mm tipe forging. Sedangkan untuk langkahnya, tetap standar di 54 mm,” terangnya. Dari perbandingan diameter dan langkah piston tersebut didapatkan kapasitas silinder mesin sebesar 129,5 cc.

Berikutnya untuk memperlancar aliran bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, diameter katup isap dan buang ikut diperlebar. Aplikasi katup lebar dari Honda Sonic yang mempunyai diameter 28 mm (in) dan 24 mm (ex). “Harus melakukan penyesuaian karena panjang katup tidak sesuai,” jelasnya.

Ubahan yang dilakukan pada mesin, tidak akan maksimal tanpa sokongan dari pengapian yang optimal. Untuk itu, pengapian juga dinaikkan dengan cara mengganti magnet standar dengan kepunyaannya Yamaha Vega. Sedangkan untuk koil, dipercayakan pada Yamaha YZ125 yang mempunyai api yang lebih stabil dari putaran bawah sampai atas.

Berikutnya, gigi rasio juga diracik ulang untuk menghasilkan putaran yang sesuai. Untuk gigi I, 13/32 mata. Gigi II, 18/31 mata. Gigi III, standar dan gigi IV pakai 23/26 mata. Gigi rasio ini cukup untuk berlari di trek sepanjang 201 meter. “Sebagai reduksi terakhir, final gir dipasangkan 13/33 mata,” tutupnya. (www.motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI

Piston

motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama
: Kawahara Racing

Magnet

motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama
: Yamaha Vega

Koil

motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama
: YZ 125

OTD Racing Team

motorplus
Modifikasi Yamaha Crypton 1996 Jogjakarta, Mampu Cetak Rekor Baru Dengan Motor Lama
: 0856-4362-5050

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular