Tes Banjir Yamaha Mio GT, 3 Hari Terendam, Tapi Motor Bisa Tetap Jalan!

Motorplus - Jumat, 14 Februari 2014 | 10:40 WIB

(Gbr 1)Direndam full layaknya kebanjiran. Mulai Jumat (7/2) jam 10.00 WIB. (Gbr 2)Proses pengangkatan. Minggu (9/2) jam 12.00 WIB. Bro Deking yang punya kolam dan pemilik bengkel Azer Motor. Menangkap ular (Gbr 3)Ditarik rame-rame sebelum nongol ular. (Gbr 4)Kembali normal setelah dibersihkan dan dicek.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berani kasih garansi bagi motor yang kebanjiran. Tentunya bagi motor yang masih dalam masa garansi. Keberanian Yamaha nampaknya bukan tanpa alasan. Dipastikan motor yang dirancang pabrikan garputala itu sudah seperti ampibi alias tahan air.

“Kita mendesain sepeda motor selain performa dan irit, tentunya untuk kepuasan dan daya tahan yang disesuaikan kondisi medan di Indonesia,” jelas Eko Prabwo, GM Promotion dan Community Development PT YIMM. Artinya, motor Yamaha dirancang juga sesuai kondisi Indonesia yang sering banjir.

Nah, berawal dari keberanian Yamaha dalam garansi dan omongan Eko Prabowo, membuat kita penasaran. Apakah benar motor Yamaha tahan banjir?

Untuk itu coba ambil sampel Yamaha Mio GT. Direndam di kolam ikan yang airnya kotor sisa dari banjir dan tercemari limbah rumah tangga. Apalagi disampingnya ada ternak bebek dan ayam.

Kolam ikan berada di belakang Pasar Bengkok, Pinang, Tangerang. Di kolam milik Bro Deking ini Mio GT mulai direndam dari Jumat (7/2) jam 10.00 WIB. Dikondisikan motor terendam penuh. Baru diangkat Minggu (9/2) jam 12.00 WIB.

Lama perendaman sengaja dibuat 3 hari. Sebagai simulasi motor yang kebanjiran terjebak di dalam rumah. Rata-rata air baru surut 3 hari kemudian.

Saking lamanya perendaman, hewan-hewan di dalam kolam menjadikan Mio GT sebagai sarang atau rumah baru mereka. Ketika baru diangkat dari kolam, tiba-tiba jatuh ular air. Begitu didorong sampai bengkel Azer Motor dan dibersihkan, dari dek bawah keluar belut dan ular kecil. Dari bagasi didapat udang.

Setelah motor dibersihkan, barulah pemeriksaan dilakukan. Mesin tidak langsung dihidupkan. Supaya aman dilakukan dulu pengecekan. Hasilnya motor kembali hidup dan jalan normal.

Apa saja yang perlu dicek agar aman setelah motor kebanjiran? Berikut triknya.

Ruang CVT dibersihkan

BUANG AIR DI KNALPOT

Setelah diangkat, air moncor dari lubang pembuangan knalpot. Kondisi di lubang silencer langsung kosong. Tapi, supaya aman lebih baik knalpot dilepas. Ternyata masih ada air di pipa leher knalpot. Cukup dituang langsung terbuang.

LEPAS BUSI

Katanya Yamaha mendesain mesin aman banjir. “Ketika mesin mati, kondisi klep isap dan buang menutup. Sehingga air tidak masuk ruang bakar,” jelas Slamet Kasianom, Instruktur Yamaha Technical Academy PT YIMM.

Ini yang membuat mesin buatan Yamaha berani digaransi. Terutama di engine motor matic dan bebek. “Karena tanpa dekompresi, ruang bakar tertutup rapat dan mencegah water hammer,” tambah Slamet lagi.

Namun karena direndam 3 hari, lebih baik cek air di ruang bakar. Caranya lepas busi dan slah pakai kick starter. Dengan begitu air akan terbuang akibat tekanan dari kompresi akibat mesin diputar.

Oli mesin dikuras

CABUT ECU

Motor yang belum pernah lepas ECU, dijamin air tidak akan masuk ke soket. Karena soket ECU dirancang benar-benar kedap air. Tapi, sehabis direndam lebih baik cabut soket ECU. Semprotkan angin kompresor bertekanan agar air yang mengendap di soket ECU terbuang.

BUKA TUTUP CVT

Begitu motor diangkat dari kolam, air dari dalam rumah CVT harusnya langsung ngocor. Namun bila tidak keluar, lepas slang pembuangan pakai tang. Air akan ngocor secara otomatis.

Untuk amannya, tutup rumah CVT dilepas untuk membersihkan kotoran yang mengendap. Disemprot air steam bertekanan agar endapan tanah bisa terbuang. Meski mangkuk CVT karatan namun bukan masalah. Karena hanya permukaan dan masih sangat layak dipakai.

Untuk membilas menggunakan solar

BUANG AIR DI TANGKI

Meski tangki tertutup rapat, air bisa nyusup ke dalam tangki. Cara melepas tangki bukan hanya mengendorkan bautnya. Tapi, juga cabut soket-soket kelistrikan pelampung dan pompa bensin. Sekalian soket yang dilepas disemprot angin kompresor. Agar air terbuang.

FILTER UDARA DIJEMUR

Filter udara yang menganut tipe basah memang tidak bisa dibersihkan. Tapi, yang mau hemat bisa dijemur setelah disemprot air bertekanan. “Biarkan beberapa saat terkena cahaya matahari. Setelah kering bisa dipakai kembali,” jelas Slamet.

MESIN DIBILAS SOLAR

Ruang karter tempat tampungan oli harus dicek. Caranya cukup buang oli. Air dan oli akan mengalir terbuang. Sekalian buka filter kawat kasa di karter. Cukup buka tutupnya pakai kunci. Air akan tertahan di kasa. Kemudian bersikan kasa pakai bensin dan semprot angin bertekanan.

Jangan langsung masukin oli. Ruang mesin harus benar-benar bebas dari air. Setelah lubang pembuangan oli dan tutup filter dipasang, masukkan solar dari lubang pengisian oli. Volume solar 0,8 liter atau 800 cc.

Kemudian hidupkan mesin sekitar 2 menit. Solar didalam mesin dan membilas sisa air. Dipilih solar selain murah juga punya sifat melumasi. Sehingga aman terhadap komponen mesin.Ongkos beli solar Rp 5.500 seliter dan oli baru Yamalube.

Belut dari ruang dek bawah. Supaya gak lari dipindah ke bagasi

BUANG OLI GIRBOX

Oli girbox setelah dituang ternyata tidak mengandung air. Namun supaya aman lebih baik dibuang dan diganti pakai yang baru. Oli ini hanya Rp 15 ribu.

AKI DICHARGE ULANG

Air kolam yang kotor mengandung luratan kimia. Membuat terjadi korlset antara kutub positif dan negatif aki. Membuat setrum aki habis dan kudu dicharge ulang. Kalau umur aki sudah tua silakan ganti aki saja supaya gak kerja dua kali. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular