Jaga Imej Rayu Pembeli Motor Seperempat Liter

Motorplus - Selasa, 10 Juni 2014 | 10:31 WIB

Pertarungan di kelas motor sport seperempat liter ibarat ‘duel’ capres di ajang pilpres. Ke-duanya bertabur bintang. Adu strategi dan keunggulan. Karena motor 250 cc adalah jualan imej atau citra diri. Salah memanfaatkan citra diri, dipastikan tidak mendapatkan simpati. Hingga akhirnya tidak ada yang beli.

Kawasaki diimejkan atau dicitrakan sebagai pabrikan premium. Citra ini yang ingin ditonjolkan pabrikan ‘kelir ijo’ melalui varian yang dijual. Bertenaga besar, cc gambot dan tampilan sporty.

Demikian juga pabrikan lain seperti Yamaha dan Suzuki juga Honda yang ingin mempertegas citranya. Selain mampu menjual produk berkapasitas mungil massal, mereka pun mampu masuk di pasar motor yang identik dengan ‘wong sugih’.

Pertanyaannya, mampukah Kawasaki terus pertahankan citranya sebagai pabrikan premium? Sebab, kini lawan yang dihadapi tergolong tangguh. Menang atau tidaknya, tergantung pembeli. Sama seperti pilpres, yang menentukan rakyat bukan?

Soal imej ini juga ada kaitannya dengan kehadiran fotografer MOTOR Plus, M. David, di ajang WSBK seri VI, di Sepang, Malaysia. Di negeri Jiran itu, fotografer bertubuh jangkung ini melihat sendiri ramainya komunitas motor besar yang hadir. Lihat saja liputan langsungnya di rubrik Motorace.

Pertarungan antar pabrikan, juga berlangsung di Jakarta Fair 2104. Perang bonus, dan hadiah menyertai strategi untuk dicintai konsumen. Simak liputannya di halaman 20 - 22.

Pertarungan capres tak kalah sengit dibanding pabrikan. Program khusus untuk rakyat biker, silakan lihat di halaman 32. Merdeka! (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular