Kunci Keberhasilan Valentino Rossi Di MotoGP

Motorplus - Selasa, 13 Oktober 2015 | 18:00 WIB

MotoGP era 4-tak dilewati Valentino Rossi 16 tahun. Tapi, usia di atas 36 tahun masih bisa bertarung dengan rider di bawah 30 tahun. Malah, Valentino berpeluang besar Juara Dunia MotoGP 2015. Semua itu butuh perubahan. Nih dia kunci keberhasilan Rossi Valentino Rossi di MotoGP. Apa saja kunci keberhasilan Rossi Valentino Rossi?

Gaya Menikung

Tahun 2002 bisa kelihatan aksi Valentino Rossi menggunakan Yamaha YZR-M1 dengan mesin 990 cc. Jelas banget gaya klasik European Riding. Waktu motor miring di tikungan posisi badan tengah tangki dengan kepala bergerak ke dalam tikungan. Posisi lutut di bagian cornering turun.

Gaya klasik dipertahankan sampai musim 2012

Gaya menikung Valentino Rossi kelihatan enggak melebihi batas kemampuannya alias dia enggak perlu maksa. Tanpa over limit pun Rossi sudah bisa membayang-bayangi rivalnya saat itu sampai musim 2006. Rivalnya sampai 2006 seperti Max Biaggi, Carlos Checa, dan Sete Gibernau. Vale menunggu lawan yang dikuntitnya akan mengalami keausan ban dan akhirnya melakukan kesalahan sendiri.

Masuk MotoGP 2014 Valentino Rossi mengubah gaya balap. Hampir sama dengan style Marc Marquez, lean angle atau suduh kemiringan motor Valentino Rossi lebih tinggi dibanding musim 2014. Badan dari kepala sampai pantat turun mengikuti posisi kemiringan motor.  

Sejak 2014 VR46 bikin kemiringan motor alias lean angle lebih tinggi dan aspal disentuh bibir ban paling pinggir

Tapi, gaya menikung dengan sudut kemiringan tinggi enggak dilakukan Rossi di semua tikungan. Hanya belokan yang didesain zona apex, akan dilibas Rossi dengan teknik menikung lean angle tinggi.

Perfoma Mesin Hasilnya Dari Lap Time

Terus, ini kunci keberhasilan Rossi Valentino Rossi yang sampai sekarang dipakai sejak 2004. “Rahasia kemampuan mesin yang diinginkan Valentino dilihat dari lap time. Power hanya dibutuhkan saat tertentu saja, terutama untuk menekan lawan,” beber Jeremy Burges, eks Kepala Mekanik Valentino Rossi dari tahun 2000 sampai 2012.   

Artinya, rider asli Tavulia, Urbino, Italia, target performa mesin bukan semata-mata melihat tenaga alias power. “Benar. Valentino lebih memilih satu mesin YZR-M1 yang powernya lebih rendah dari lima mesin yang lain saat dia baru pindah dari Honda. Itu dia konstan lap time rata-rata yang diperlukan,” jelas Masao Furusawa, eks Direktur Teknik Racing Yamaha.  

Titik Pengereman Lebih Dekat

Terakhir, titik pengereman Yamaha YZR-M1 yang dipakai Valentino Rossi sejak musim 2014 bisa lebih dekat ke tikungan. “Saya bisa ngerem 20 meter sebelum tikungan. Girboks yang seamless bikin motor stabil saat direm mendekati tikungan,” tutup Valentino Rossi.

Jadi, kunci keberhasilan Rossi Valentino Rossi mengubah gaya menikung, kemampuan mesin dilihat dari lap time, dan pengereman yang semakin dekat dengan tikungan karena girboks sudah mencangkok seamless. (www.motorplus-online.com)

 

Penulis : Motorplus
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular