Kenapa Busi Harus Diganti Kalau Enggak Mati? Kan Masih Bisa Memercikan Api

Mohammad Nurul Hidayah - Kamis, 26 Juli 2018 | 15:30 WIB
motorplus
Kenapa Busi Harus Ganti?

(BACA JUGA : Tabrak Pacar Hingga Meninggal, Wanita Cantik Ini Ditetapkan Sebagai Tersangka)

“Maksimal sampai jarak tempuh 10.000 km. Tergantung anjuran pabriknya. Karena ketika sudah melewati usia pakai segitu, kinerja busi mulai menurun, meski busi terlihat masih memercik api,” ujar Doddy pada EM-Plus beberapa waktu lalu.

Efeknya, “Performa mesin akan menurun karena percikan apinya tidak maksimal lagi, akibat dari akumulasi karbon di busi dan terkikisnya elektroda,” ucap Sriyono.

Baik ucapan Doddy dan Sriyono, sudah EM-Plus buktikan juga.

Malah pembuktiannya pakai busi berbahan iridium yang lebih tahan panas.

(BACA JUGA : Awas.. Tempat Seperti Ini Bikin Kunci Keyless Nge-Jam, Mesin Mati dan Setang Tetap Terkunci!)

Pada usia pakai memasuki jarak tempuh 20 ribu km, percikan api di busi yang diuji pakai alat khusus milik Ultraspeed Racing, kemampuan membakar kertas HVS, jauh lebih lama ketimbang busi baru.

Itu menandakan daya rambat panasnya mulai berkurang.

Sehingga sudah pasti membuat kemampuannya membakar campuran gas jadi kurang optimal.  

Sekarang ngerti kan, kenapa harus ganti busi?





KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular