Power Naik 45% Begini Cara Upgrade Performa Suzuki Satria F-150

Motorplus,Rudy Hansend - Selasa, 12 Februari 2019 | 16:00 WIB
Fian

MOTOR Plus-Online.com - Gede Purnaka merasa power Suzuki Satria F-150 standar kurang memuaskan.

“Maklum motor ini andalan saya. Dari mulai dipakai kerja, turing bareng komunitas, hingga fun race di sirkuit.

Makanya, saya coba upgrade mesinnya agar larinya ngacir,” buka lajang dari di Kebayoran Lama,Jakarta Selatan ini.

Hasilnya gak sia-sia, saat motor didyno di bengkel Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jakarta Timur.

Baca Juga : Bikin Haru, Video Dua Pengojek Online Dikasih Secarik Kertas, Langsung Sujud Sambil Menangis

Baca Juga : Motor Yamaha RX King Misterius Dibuang ke Selokan, Mesin Terendam Air, Kolektor Sedih

Mesin Dynojet 250i buatan Amerika mencatat tenaga maksimum Satria F-150 ini mampu mengail 18,11 dk pada putaran 9.800 rpm.

Torsi puncaknya 14.47 Nm di 7.500 rpm.

Kenaikan tersebut cukup besar, mengingat standar pabriknya hanya 12,5 dk dan 11,72 Nm.

Naik 44,88 persen atau digenapkan jadi 45%.

Baca Juga : Tegang, Video Penangkapan Bocah di Bawah Umur, Semuanya Berawal dari Modif Motor

Nah, pengen tau ubahannya?

Untung Pangestu, mekanik Vokus Maju Motor (VMM) di Jl. Layur No. 24, Pulo Gadung, Jakarta Timur, meningkatkan kapasitas silinder mesin.

Caranya di-bore up hingga 218 cc.

Bukan cuma gedein diameter piston doang pakai punya Kawasaki Eliminator (68 mm).

Baca Juga : Lagi Rame Nih, Kredit Motor Yamaha NMAX Predator Harga Murah Bodi Full Aksesoris

“Stroke standar motor yang hanya 48,9 mm, dinaikin juga jadi 60 mm alias naik 11,1 mm dari standarnya.

Itu bisa tercapai lewat penggeseran big end sejauh 5,55 mm,” terang mekanik asli Tegal,Jawa Tengah ini.

Tapi, agar pucuk piston gak terlalu nongol dari boring, setang seher diganti pakai punya Scorpio yang lebih pendek  2 mm.

Lubang pen sehernya 16 mm, pas dengan seher Eliminator.

Baca Juga : Ramai Kabar Munculnya Motor Yamaha NMAX Terbaru, Deretan NMAX Predator Ini Bisa Jadi Pilihan

“Plus kruk as dikasih bandul timah biar lebih balance,” tambah Untung.

Dengan ubahan tersebut, saat diburet kompresi mesin terukur hanya 11,2 : 1.

Sengaja dibikin tidak terlalu tinggi biar tetap aman buat harian dan masih ideal nenggak Pertamax.

Untuk sektor pengapian, Untung masih mempercayakan magnet standar pabrik.

Baca Juga : Bikin Pentil Ban Tubeless, Modalnya Murah Banget, Gak Bakal Nambal Ban Lagi

Tapi, sedikit dibubut agar bobot lebih enteng.

“CDI diganti produk aftermarket, berlebel Kitty Racing asli Thailand, dikawinkan koil ori Yamaha YZ125.

Pelentik api di ruang bakar dipercayakan pada busi iridium TDR Racing,” bebernya.

Mekanisme buka-tutup klep alias noken as, disetting ulang, profilnya jadi berdarasi total 262,5 derajat.

Baca Juga : Proses Pembuatan SIM Baru Makin Ketat, Ruang Gerak Calo Dipersempit

Dengan rincian durasi in dibikin 260 derajat, yang mulai buka klep di 25 derajat sebelum TMA dan menutup 55 derajat setelah TMB.

Sedang ex-nya diset berdurasi 265 derajat, yang buka klepnya membuka di 57 derajat sebelum TMB dan closing di 28 derajat setelah TMA.

Pengabut bahan bakar bawaan yang model vakum, dianggap sudah enggak lagi mumpuni buat melayani kapasitas mesin yang membengkak.

Sebagai gantinya, dipasang karburator Keihin PE28, dengan settingan pilot jet 45 dan main jet 125.

Agar gigitan kopling makin oke, kampas kopling standar ikut dilengserkan.

Sebagai gantinya, dipasangkan satu set kampas kopling Suzuki RGR.

“Kampas kopling RGR cengkramannya lebih kuat dari standarnya,” tutup Untung sembari bilang per kopling pakai merek Helios.

Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 850 th 2015

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular