Akhirnya Terungkap Dealer Motor Mempermainkan Konsumen Demi Keuntungan

Aong - Kamis, 28 Maret 2019 | 19:25 WIB
ist
Ilustrasi dealer motor Honda

MOTOR Plus-online.com - Selama ini dealer motor seperti mempermainkan konsumen.

Pembeli motor cash dinomorduakan alias disepelekan.

Mereka lebih mengutamakan konsumen yang beli secara kredit.

Bahkan salesnya seperti menggiring konsumen untuk membeli motor secara kredit.

Baca Juga : Jeritan Pilu Konsumen Honda Dan Yamaha Bikin Ngenes Seperti Dipermainkan

Baca Juga : Mau Beli Yamaha NMAX atau Honda PCX? Ini Komen Dealer Yamaha Dan Honda

"Fenomena ini terjadi pada semua brand roda dua hingga roda empat," tulis admin Honda Cengkareng yang terkenal di dunia maya.

Supaya konsumen mau membeli kredit, dealer memberikan iming-iming kalau motornya lebih cepat sampai.

Berbeda dengan beli tunai, indennya bisa berbulan-bulan.

Seperti Honda PCX, "Jika beli cash indennya 4 bulan, sedangkan bila kredit lebih cepat, hanya 1 sampai 2 bulan sudah dapat," promo sales counter Dealer Honda di Kodya Tangerang.

Baca Juga : Miris, Video Iring-iringan Pengantar Jenazah Blokir Jalan Sambil Teriak, Mobil Warga Dipukuli

Kenapa dealer lebih mengutaman konsumen yang beli kredit?

Dari salah satu artikelnya, admin Honda Cengkareng menulis soal jawaban, akan isu dealer lebih suka motor kredit dibanding tunai.

"Dealer motor lebih menyukai pembelian kredit, karena perusahaan pembiayaan (leasing) akan memberikan subsidi dan insentif kepada dealer," ditulis dari salah satu poinnya.

Apa alasannya? Rupanya ini trik perusahaan leasing, mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya dari dealer.

Baca Juga : Kronologis Pengantar Jenazah Arogan, Pemilik Mobil Minta Maaf Namun Tetap Dipukuli

Makanya, perusahaan leasing memberikan subsidi tambahan kepada dealer, sebagai balasan akan bertambahnya nasabah.

MotorPlus/ Aong
Ilustrasi dealer motor Yamaha

"Karena itu otomatis dengan menjual secara kredit, maka dealer akan mendapat keuntungan lebih dibandingkan penjualan cash," ditulis lagi.

Pihak Honda Cengkareng sendiri tidak menjelaskan, besaran subsidi yang diterima dealer dari perusahaan leasing.

Karena, besaran subsidinya tergantung tipe motor, dan berganti-ganti tiap bulan.

Baca Juga : Dibanding Kredit, Beli Motor Secara Tunai Sering Dipersulit, Bos Yamaha Kasih Jawaban Mengejutkan

Lalu, benarkah fenomena ini terjadi kepada semua tipe motor?

Dijelaskan oleh admin Honda Cengkareng, kalau kejadian ini terjadi untuk beberapa tipe motor.

Biasanya, terjadi untuk motor yang produksinya masih terbatas, namun permintaanya banyak.

Seperti saat pertama kali Yamaha NMAX atau Honda PCX diperkenalkan, permintaanya bisa puluhan ribu unit.

"Dalam kondisi ini, sudah tentu dengan menjual secara kredit jumlah unit yang terbatas, maka dealer akan memperoleh keuntungan yang lebih," dijelaskan admin Honda Cengkareng lagi.

Baca Juga : Beda Honda PCX ABS Bukan Cuma Stiker Tapi Ada Part Lain Yang Mentereng

Pihak APM sebenarnya sudah tahu kasus ini, dan mengajak konsumen untuk melaporkannya.

 

YIMM dan AHM
Yamaha NMAX dan Honda PCX 150.

"Kalau itu terjadi, telepon ke call center Yamaha," bilang Antonius Widiantoro, Public Relation Department PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM) ke salah satu kru MOTOR Plus Online saat Otomotif Award 2019, Kamis (28/3/2019).

Baca Juga : Mencekam, Video Pengantar Jenazah Ngamuk di Pintu Tol Cengkareng, Palang Otomatis Dihancurkan

Termasuk dari pihak Honda, sebenarnya tidak ada arahan untuk mendahulukan yang beli secara kredit.

"Kalau PCX inden sampai 4 bulan karena memang produksinya masih sedikit. Permintaannya lebih banyak," jelas Ahmad Muhibbuddin,  Deputy Head of Corporate Communication PT (Astra Honda Motor).

Penulis : Aong
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular