Produsen Harley-Davidson Ketar-ketir, Para Pekerja Tolak Kontrak Baru, Pabrik Bakal Tutup

Ahmad Ridho - Jumat, 5 April 2019 | 11:15 WIB
harley-davidson.com
Ilustrasi pabrik moge Harley-Davidson.

MOTOR Plus-online.com - Produsen motor besar Harley-Davidson tengah ketar-ketir.

Pasalnya, para karyawan menolak untuk melalukan perpanjangan kontrak (1/4/2019).

Perusahaan telah melakukan upaya dengan menawarkan perpanjangan masa kerja mereka tapi berujung jalan buntu.

Ini terjadi kepada para pekerja Harley-Davidson di pabriknya, Wisconsin, Amerika Serikat.

Baca Juga : Sering Mencampur Bensin Pertalite dengan Pertamax Bikin Piston Bolong? Mitos atau Fakta

Baca Juga : Tampang Baru Yamaha NMAX Makin Keren Usung Tampilan Force 155, Bodi Runcing dan Kekar

Penyebabnya karena para pekerja tidak sepakat dengan penawaran yang diberikan oleh produsen moge dari Amerika Serikat tersebut.

Para karyawan sempat melakukan protes supaya tidak berakhir PHK tanpa kontrak lebih lanjut saat jam makan siang.

Beberapa di antaranya ada yang mengeluh kepada media tentang kondisi mereka saat ini di perusahaan tersebut.

Dilansir dari WTMJ, seorang sumber anonim menyebutkan bahwa tidak ada rencana karyawan untuk mogok kerja saat ini.

Baca Juga : Bos Honda Akui Lemas dan Pasrah Lihat Performa Jorge Lorenzo, Insiden Salah Pencet Tombol

"Harley-Davidson masih memberikan tawaran perpanjang kontrak yang sama dengan sebelumnya," ungkap sumber tersebut kepada WTMJ.

Masalah utama penolakan kontrak itu bukanlah mengenai uang, melainkan ada pembaruan perjanjian yang merugikan pekerja terkait masalah tertentu.

Salah satu faktornya mulai kenyamanan pekerja di pabrik Harley-Davidson yang bermula pada tahun lalu.

Harley-Davidson mengumumkan akan menghentikan kegiatan dan menutup pabrik Kansas City, meskipun menjanjikan pabrik di Menomonee Falls akan tetap aktif.

Baca Juga : Geger Motor Yamaha Mio Isi Bensin 7,9 Liter, Ini Tanggapan Pihak Pertamina

Kondisi ini semakin diperkeruh dengan kebijakan pajak yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Selain di Amerika Serikat, Harley-Davidson di Thailand juga menambah kekhawatiran pekerjanya terhadap keberlangsungan perusahaan tersebut tentang masa depan mereka di sana.

Harley-Davidson mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap penolakan kontrak baru yang telah mereka tawarkan.

Kontrak baru itu menawarkan kenaikan gaji selama masa perjanjian lima tahun, bonus persetujuan, penambahan jaminan pensiun, namun tidak ada tawaran mengenai jaminan asuransi kesehatan pekerja.

Baca Juga : Video Pengemis Kaya Gegerkan Aceh, Minta Uang ke Pemotor Pulangnya Naik Sedan Mewah

Baca Juga : Bukan Cuma Sering Ganti Jenis Bensin, Piston Bolong Biasa Terjadi di Bengkel Balap, Ini Sebabnya

Secara resmi kontrak Harley-Davidson telah berakhir dengan United Steelworkers yang sudah terjalin sejak tahun 2012 lalu.

Tidak disebutkan poin pertentangan antara serikat pekerja dan perusahaan serta bagian apa yang sedang dinegosiasikan.

Akan tetapi hingga hari ini, para pekerja tidak memiliki kontrak serikat dengan atasan mereka.

Source : GridOto.com
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular