Motor Ganti Bensin Premium ke Pertalite Harus Disetting, Beneran Nih?

Ardhana Adwitiya - Kamis, 31 Maret 2022 | 18:15 WIB
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Motor ganti bensin dari Premium ke Pertalite harus ada yang disetting, beneran nih? Simak penjelasannya.

MOTOR Plus-online.com - Motor ganti bensin dari Premium ke Pertalite harus ada yang disetting, beneran nih? Simak penjelasannya.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan resmi diteken tanggal 10 Maret 2022.

Hal itu membuat bensin Pertalite menggantikan bensin Premium.

Banyak motor yang biasanya diisi bensin Premium harus berpindah ke Pertalite.

Meski harganya sedikit lebih mahal, bensin Pertalite punya RON atau nilai oktan lebih tinggi ketimbang Premium.

Bensin Premium punya RON 88, sedangkan Pertalite di RON 90.

Kalau motor yang ganti bensin dari Premium ke Pertalite, harus ada yang diubah atau disetting enggak ya?

Hal itu dijawab langsung oleh Prof. Tri Yuswidjajanto, dosen teknik mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB.

"Misal banyak masyarakat pakai motor buatan 2012 sudah injeksi, lalu Premium digantikan Pertalite, saat servis bisa diubah (settingannya) ke Pertalite," ujar Prof. Tri Yuswidjajanto saat dihubungi MOTOR Plus-online, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Harga Bensin Pertamax Naik Mulai 1 April 2022 Jelang Puasa? Pertamina Kasih Penjelasan Sebenarnya

"Misal ECU bawaannya sudah mengakomodir untuk variasi RON yang cukup luas, itu tidak jadi masalah karena timing ignition bisa berubah," tambahnya.

Perbandingan kompresi mesin tidak bisa diubah karena berhubungan dengan konstruksi mesin, maka timing ignition yang disesuaikan.

"Atau kalau ECU tidak bisa mengakomodir timing ignition cukup jauh, maka bisa pakai ECU aftermarket sehingga saat pakai bensin Pertalite atau Pertamax jadi optimum," jelas Prof. Yus.

Timing ignition adalah waktu yang sudah diatur oleh ECU untuk memercikan api busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.

"Jadi kapan busi dinyalakan menentukan terjadi detonasi atau tidak," sambungnya.

"kalau dibiarkan terjadi detonasi, nanti motornya cepat rusak dan tenaganya rendah serta bahan bakar boros," lanjutnya.

"Sama juga ketika settingannya Premium bahan bakarnya berubah jadi Pertalite, kan RON berubah dari 88 ke 90, nah timing ignition lebih maju," tambahnya.

"Misal kalau dengan Premium (timing ignition) 7 derajat, maka dengan Pertalite harus di 10 derajat," sambungnya.

"Itu yang harus diubah, kalau tidak diubah motor akan enggak enak, tarikan berat, bensin boros, dan emisinya tinggi," pungkas Prof. Yus.

Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular