Pertalite Sering Kosong Gimana Kalau Motor atau Mobil Diisi Pertamax Resiko Buruknya Diungkap Ahli

Aong - Minggu, 16 Oktober 2022 | 21:03 WIB
Wartakotalive.com
Pertalite sering kosong gimana kalau motor atau mobil diisi Pertamax

MOTOR Plus-online.com - Seperti kita tahu meski harga Pertalite naik namun sering kosong sehingga harus menggunakan Pertamax.

Pertalite sering kosong gimana kalau motor atau mobil diisi Pertamax resiko buruknya diungkap ahli jangka pendeknya.

Walau harga Pertalite naik namun tetap saja stoknya sering kehabisa di SPBU Pertamina.  

Stok Pertalite sering habis membuat sebagian besar pemilik kendaraan gonta ganti jenis bahan bakar.

Di SPBU Pertamina tersedia Pertalite RON 90, Pertamax 92 dan dan Pertamax Turbo RON 98.

Sebelum beli para pemilik kendaraan mempertimbangkan beberapa faktor tertentu untuk kendaraan kesayangan.

Bagaimana jika sampai jenis bensin yang digunakan tidak selalu sama.

Dikutip dari Kompas.com, dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi kasih penjelasan.

Baca Juga: Terbongkar Harga Pertalite Naik Namun 900 Ribu Pendaftar MyPertamina Ditolak Biang Keroknya Ketahuan

Baca Juga: Heboh Pertalite Versi BP Harganya Turun Bikin Penasaran Jadi Berapa Sekarang Bagaimana dengan RON

Katanya dalam jangka waktu tertentu konsumsi BBM dengan jenis yang berbeda bisa mempengaruhi performa mesin, bahkan durabilitas ketahanan part.

"Ada perbedaan kualitas tiap jenis produk BBM di pasaran. Bukan cuma spesifikasi, ada kandungan senyawa kimia termasuk zat aditif yang berbeda," kata Widya dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Kandungan senyawa kimia olefin, benzena, serta zat aditif, hingga kandungan deterjen masing-masing produk mempunyai reaksi kimia yang berbeda.

Efek dalam ruang bakar bisa beragam dan menyesuaikan dengan karakteristik mesin.

Widya melanjutkan, paling terasa dalam jangka pendek performa mesin akan berkurang.

Penumpukan kerak karbon di ruang bakar bisa menyebabkan ngelitik.

Karena itu, konsumsi BBM bisa lebih boros disebabkan bahan bakar terbuang percuma. Ada kemungkinan pula terjadi peningkatan kadar emisi gas buang.

"Dampak berupa penumpukan kerak karbon bisa sangat merugikan. Selain performa mesin menurun perubahan kompresi pembakaran mesin memicu konsumsi BBM lebih boros," ujar Widya.

Baca Juga: Dampak Pertalite Naik, Shell Mengaku Penjualan BBM Naik dan Siap Tambah Cabang

Dengan demikian, Widya menyarankan, sebaiknya pergantian jenis BBM agar dihindari karena dikhawatirkan bisa menyebabkan masalah ruang bakar.

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menambahkan, beda jenis BBM kandungan sulfur yang tinggi bisa jadi dalang penyebab performa mesin mobil menurun.

BBM oktan rendah timming pembakaran mesin akan menjadi sedikit lebih lambat.

Beda halnya dengan penggunaan BBM berkualitas, rasio hasil akhir pembakaran akan seimbang dengan parhitungan kompresi.

"Kalau timming pembakaran mesin tidak seimbang, jumlah kerak karbon menumpuk di ruang bakar mesin jadi lebih banyak. Mesin akan terasa berat dan BBM jadi lebih boros," kata Bambang.

Dampaknya juga bisa berpengaruh terhadap komponen utama seperti filter bahan bakar, injektor, dan busi.

Nantinya, jika sudah terlanjur bermasalah performa mesin akan semakin ngedrop.

"Komponen utama dalam sistem pembakaran dan jalur bahan bakar seperti filter bahan bakar, injektor, dan busi bisa dikatakan kunci menjaga performa mesin kendaraan. Jika kondisinya bersih akselerasi dan tenaga mesin mobil tetap baik," tutur Bambang.

Penulis : Aong
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular