Di Negara Ini, Orang Punya Motor dianggap Pelaku Kriminal, Kok Bisa?

Albi Arangga - Sabtu, 11 Maret 2023 | 12:40 WIB
Kompas.com
Ilustrasi, di suatu negara, kepemilikan motor dianggap sebagai pelaku kriminal.

Artinya jumlah kepemilikan motor hanya sekitar 8 persen dari jumlah penduduk Jepang.

Dosen Prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya Malang, Ni Made Savitri, coba memberikan penjelasannya.

Menurutnya, ada beberapa faktor mengapa orang Jepang jarang memiliki motor.

Faktor pertama yakni soal keamanan dalam berkendara di cuaca ekstrim.

Menurutnya, motor dianggap sebagai kendaraan yang tidak aman saat cuaca ektrim terkhusus saat musim dingin.

"Jalanan di Jepang membeku dan banyak black ice, di mana ini kondisi jalanan yang membeku. Tapi (black ice) tidak terlihat ada lapisan esnya dan ini sangat membahayakan orang yang melewatinya," kata Made, Rabu (8/3/2023).

Faktor yang kedua ini cukup tanda tanya, motor dinilai identik dengan aksi kriminalitas.

Made mengatakan, pandangan masyarakat jepang terhadap motor tidak begitu positif.

Negara Jepang pernah menggelar kampanye yang membatasi pelajar SMA memiliki dan mengendarai sepeda motor pada tahun 1970 sampai 1980-an.

Pada tahun tersebut marak geng motor muncul di Jepang dan mereka kerap menimbulkan kekacauan, seperti tawuran dengan geng motor lain.

Baca Juga: Petantang-petenteng Bawa Celurit, Konvoi Geng Motor Kocar-kacir Papasan Dengan Polisi di Bekasi

Hal itulah yang kemudian diasosiasikan oleh masyarakat setempat sebagai tindakan kriminal bahkan dikaitkan dengan Yakuza, sindikat mafia asal Jepang.

"Nampaknya aturan tadi digalakkan untuk mencegah dan menekan geng motor di Jepang. Yang mana kalau dilihat saat ini sepertinya sudah tidak ada geng semacam itu," ujar Made.

Penulis : Albi Arangga
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular