MOTOR Plus-online.com - Prajurit TNI Komandan Koramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey gugur usai ditembak Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Letda Oktovianus ditembak saat naik motor di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, Papua.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (10/4) sekitar pukul 17:00 WIT.
Letda Oktovianus ditembak OPM saat naik motor ketika ia hendak menjemput barang kiriman ke pelabuhan.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas gugurnya Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Korban sendiri merupakan putra asli Papua yang bertugas sebagai prajurit TNI.
Sebby menyebut Oktovianus ditembak di jalan trans Paniai-Intan Jaya, oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya.
"Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya masuk menyerang TNI di jalan trans Paniai-Intan Jaya," ungkap Sebby dikutip dari Tribun-Papua.com.
Baca Juga: Salut dengan TNI Upaya Penyelundupan 15 Motor di Papua Berhasil Digagalkan
Sebby mengumumkan wilayah Paniai sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB kontra aparat gabungan TNI-Polri.
Ia pun mengimbau masyarakat non-Papua agar segera angkat kaki meninggalkan wilayah ini.
"Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Candra Kurniawan menuturkan kronologis gugurnya Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Dikatakan, pada Rabu (10/4/2024) sore almarhum meninggalkan Markas Koramil 1703-4/Aradide.
Namun, korban tidak kunjung kembali hingga keesokan harinya.
"Selanjutnya dilakukan pencarian dan akhirnya almarhum ditemukan dalam keadaan meninggal karena diserang dan ditembak OPM," kata Candra, Jumat (12/4/2024).
Dalam video yang beredar di sosial media, diduga korban terlihat mengendarai motor seorang diri.
Oktovianus Sogalrey melewati jalanan sepi di sekitar hutan.
Kemudian, terdengar sejumlah bunyi tembakan yang bersumber dari samping perekam video menuju arah korban.
Dalam rekaman itu, korban yang sudah jatuh dan tidak berdaya kembali diserang dengan senjata tajam.
"Jenazah dievakuasi ke Enarotali kemudian dibawa ke Nabire," ujar Chandra.
Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Osea Satu Boma meningatkan aparat gabungan TNI-Polri untuk tidak menyisir warga sipil.
Osea menantang aparat gabungan untuk berperang secara terbuka.
Sebab, penembakan oleh pihaknya diklaim sebagai bentuk perang tahapan menuju revolusi total, demi merebut kemerdekaan.
"Kami tidak minta uang, jabatan atau pembangunan dan lain-lain. Namun sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami yaitu TNI-Polri," ujarnya.
Pihaknya juga menolak segala bentuk pembangunan apapun oleh Pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua.
Osea Boma mengeluarkan ancaman tembak mati bagi warga asli Papua yang terlibat membantu TNI-Polri lewat cara spionase terhadap aktivitas TPNPB.
"Apa pun yang akan terjadi jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami pasukan TPNPB, sebab itu semua kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Detik-detik Danramil Aradide Letda Oktovianus Gugur Ditembak TPNPB, Jubir OPM: Kami Siap Perang!
Source | : | Tribun-Papua.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR