Find Us On Social Media :

Honda Blade 2015 Kompresi Rendah Untuk Trek Naik Turun

By Candra, Kamis, 31 Agustus 2017 | 13:47 WIB
()

Kejurda Jatim beberapa minggu lalu di Pamekasan Madura, punya trek panjang dan naik-turun.

Diperlukan setingan mumpuni agar bersaing di barisan depan.

Trek ini bikin mekanik garuk kepala, banyak motor yang jebol.

“Kunci utamanya main kompresi! Honda Blade ini dibikin jadi 12,5 : 1. Jika salah ukuran, jebol seperti tahun pertama pakai Honda!” ungkap Nendra Arga, Owner sekaligus mekanik Kaisar Motor Surabaya, Jawa Timur.

(BACA JUGA : Honda Blade 2010 Kuat DIgeber 3 Kelas )

Setingan kompresi ini, diimbangi joki Chandra Hermawan tim MPM Honda RosVita Racing Team yang pintar atur RPM, biar enggak ketinggalan saat berakselarasi.

Hasilnya, Chandra naik podium kedua di kelas Bebek 4-tak 125 cc Standar Pemula B (MP6).

()

1. NOKEN AS DAN KLEP

Durasi noken as, dibikin in 270 derajat dan ex 267 derajat.

Klep in membuka 33 derajat sebelum TMA dan menutup 57 derajat setelah TMB.

Sementara, kem ex membuka 55 derajat sebelum TMB dan menutup di 32 derajat setelah TMA.

LSA-nya 106 derajat, artinya power muntah di tengah ke atas.

Durasi ini, untuk mendorong klep Moto1, ukuran in 25,5 mm dan out 21 mm.

2. PISTON

Mempercayakan piston merek UMA berukuran 53,4 mm, dibikin mendem 0,5 mm dari bibir silinder.

Kalau mendem plus paking head jadi sekitar 0,8 mm.

“Dipilih piston UMA, karena ringan! Saat diukur sekitar 83 gram,” bilangnya. Dengan begitu, naik-turun piston jadi lebih enteng, sehingga saat berakselarasi makin cepat.

3. RASIO

Untuk menghadapi trek panjang naik-turun, Nendra sudah punya data dari tahun sebelumnya.

Makanya rasio dimantapkan kombinasi gigi 1 14/33, gigi 2 17/29, gigi 3 20/27 dan gigi 4 23/27.

Kemudian, final gear 13/42, komposisi yang pas sesuai trek dan berat sang joki.

“Pernah di luar itu, justru atasnya kurang berisi. Makanya rasio tersebut sudah bagus untuk sirkuit Pamekasan,” bebernya lagi.

4. THROTTLE BODY

Masih mengikuti regulasi standar throttle body, Nendra hanya meraciknya supaya diameternya lebih besar.

Untuk itu bawaan pabrik di-reamer jadi 26 mm.

“Injektornya diganti milik Kawasaki KX, pengkabutan bahan bakarnya lebih bagus dan lebih lancar. Itu dibarengi ECU milik Daytona, makin pas dan mudah setingannya,” bangganya yang berhasil menghantarkan pembalapnya raih podium 2.

DATA MODIFIKASI

Ban  : FDR 90/80-17

ECU  : Daytona

Injektor  : Kawasaki KX

Knalpot : CLD

Piston    : UMA

(www.motorplus-online.com)