Find Us On Social Media :

Cukup Denis Kancil yang Terakhir, Dani Pedrosa Komentari Fenomena Balap Liar di Indonesia

By Ahmad Ridho, Sabtu, 21 Oktober 2017 | 13:56 WIB
(youtube)

MOTOR Plus-online.com - Dunia balap liar beberapa waktu lalu sempat heboh saat joki cilik berusia 14 tahun meninggal dunia.

Dia adalah Denis Kancil yang meregang nyawa saat menyeting Yamaha Mio di kawasan Tangerang, Banten.

Cukup Denis Kancil yang menghembuskan nafas terakhir akibat balap liar.

(BACA JUGA: Wow Harga Motor MotoGP Marc Marquez Setara Biaya Nikah Dengan 43.333 Perawan!)

Kedepan, jika menggelar balapan harus di sirkuit atau ditempat yang memang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan.

Fenomena maraknya balap liar membuat salah satu pembalap MotoGP ikut komentar.

Saat mengunjungi Indonesia belum lama ini, pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa turut angkat bicara.

(Rizky Apryandi/OTOMOTIF)

Menurut Pedrosa, untuk pengendara motor yang suka kebut-kebutan di jalan raya dan memiliki adrenalin tinggi, baiknya melakukan aksi tersebut di lintasan yang semestinya, bukan di jalan raya.

(BACA JUGA: Ternyata Braket Box GIVI Enggak Mahal Kok Bro, Ini Harganya)

"Harus selalu diingat, jalanan (jalan raya) bukan tempat untuk ngebut. Jalanan dibuat sebagai sarana untuk mengantar kita dari satu tempat ke tempat yang lain, dan ada banyak orang yang menggunakannya selain kita," ucap Pedrosa saat acara Michelin, Rabu (18/10).

Ditambahkannya, melakukan balap liar merupaka bentuk penyaluran yang tidak tepat.

(BACA JUGA: Mattia Pasini Rajai Kualifikasi Moto2 Australia, Dimana Alex Marquez?)

Karena selain merugikan diri sendiri bisa membuat orang lain celaka.

Pedrosa juga mengingatkan untuk selalu berkendara aman di jalan.

Salah satunya dengan menggunakan perlengkapan berkendara yang aman, bukan hanya mengedepankan gaya tapi fungsi.

"Tubuh anda adalah bagian penting yang harus dilindungi, jadi dalam memilih perlengkapan berkendara sudah tentu yang aman harus diutamakan," kata rekan balap Marc Marquez itu.