Find Us On Social Media :

Gerakan Mantap! Produsen Kendaraan Diajak Berantas Komponen Palsu, Penting Buat Konsumen!

By Mohammad Nurul Hidayah, Rabu, 6 Desember 2017 | 21:00 WIB
Minimnya barang palsu membuat konsumen aman ()

MOTOR Plus-online.com - Pemalsuan barang-barang masih sering terjadi di Indonesia.

Bahkan, kini pemalsuan telah merambah ke bagian komponen otomotif.

Demi mengantisipasi peredaran onderdil kendaran palsu ada sebuah gerakan yang mengajak Agen Pemegang Merek (APM) alias produsen kendaraan memberantas komponen palsu.

Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dorong Agen Pemegang Merek (APM) untuk bergabung bersama MIAP.

(BACA JUGA: Waspada Oli Palsu! Kenali Cirinya Sebelum Membeli dan Bikin Mesin Rusak)

"Hingga saat ini kami dari MIAP belum memperoleh data dari industri otomotif, bahkan jenis onderdil palsu seperti apapun kami belum mengetahui," ujar Justisiari P Kusumah, Ketua MIAP.

"Intinya kalau ada industri otomotif bisa memberikan kami informasi kami akan sangat bahagia," katanya lagi.

"Kami menghimbau kepada pelaku bisnis otomotif kalau bisa bergabunglah bersama kami dan mau berbagi data agar kami bantu menemukan jenis-jenis barang palsu dari industri otomotif," katanya.

Menurutnya, bagi Agen Pemegang Merek (APM) yang ingin bergabung menjadi anggota MIAP persyaratannya sangatlah mudah.

(BACA JUGA: Awas! Jangan Sampai Jadi Korban, Kenali dan Pahami Ciri-ciri SIM C Palsu yang Banyak Beredar)

"Pertama isi terdahulu pendaftaran nanti ada biaya untuk menjadi anggota MIAP, setelah itu barulah kita berjuang bersama untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap pentingnya menghormati merek dan barang asli," bebernya.

Menurutnya, keberadaan MIAP adalah untuk memberikan sosialisasi supaya bisa lebih mengenali produk asli.

"Semakin banyak anggota kami tentunya akan mudah memberantas keberadaan onderdil kendaraan palsu. Karena pastinya akan banyak suara yang akan didengar," harapnya.

Tentunya dengan hilangnya komponen palsu di pasaran akan ikut menguntungkan konsumen.

Enggak ada yang mau kan beli barang yang dikira asli tapi ternyata palsu?