Find Us On Social Media :

Awas Belt CVT Putus! Pahami Tandanya, Jangan Sampai Keburu Sakit Hati..

By Arseen, Senin, 18 Desember 2017 | 05:35 WIB
(Dok.M+)

MOTOR Plus-online.com - Rupanya bukan cuma putus cinta saja, yang ujung-ujungnya kerap bikin sakit hati.

Belt CVT skubek kesayangan jika putus, juga bakalan lebih menyakitkan loh!

Apalagi ketika sedang berkendara di jalanan sepi, yang lokasinya jauh dari bengkel.

Nah, biar tidak terjadi seperti itu, pahami dulu deh gejala dan tanda belt CVT ketik mau putus.

(Baca juga: Yuk Minta Ganti Rugi Bila Kecelakaan Karena Jalan Rusak, Ini Pasalnya..)

Biar gak sakit hati nantinya.

“Seperti yang pernah dialami salah satu konsumen saya beberapa waktu lalu. Kejadiannya saat asyik bejek gas, tiba-tiba motor jadi berhenti secara perlahan. Padahal mesin masih hidup, namun posisi ban belakangnya gak mau muter,” beber Agus Susanto, pemiliki bengkel sekaligus mekanik D’645 Speed Concept di Ds. Mandala, Dukupuntang, Sumber, Cirebon, Jawa Barat.

Begitu motor dibawa ke bengkel, baru diketahui kalau belt CVT-nya putus, makanya roda belakang ogah muter.

Dari kejadian tersebut, Agus sarankan untuk pahami gejala bila belt akan putus.

Yaitu diawali dengan akselerasi dan tarikan motor jadi lemot.

“Juga disertai timbulnya suara berdecit dari area CVT,” terangnya.

Hal itu disebabkan kondisi belt mulai aus, sehingga sering terjadi slip dan muncul bunyi berdecit tadi.

“Namun agar lebih yakin lagi, buka bak CVT-nya. Cek dan amati kondisi belt tersebut. Biasanya sering dijumpai fisik beltnya ada yang retak-retak. Jika bagian dalam belt kita tekuk, maka retaknya akan terlihat lebih jelas,” ujar Agus.

Agus menyarankan, supaya pengguna skubek harus mengetahui periode penggatian belt CVT.

(Baca juga: Ingin Menjegal Pasar Motor Trail KLX dan CRF150L, Yamaha Siapkan Motor Garuk Tanah)

“Rata-rata waktu untuk mengganti belt CVT sekitar 25 ribu kilometer. Paling tinggi hingga 30 ribu kilometer. Itu untuk matik Honda, Yamaha dan Suzuki. Karena performa belt CVT ini akan terus menurun apabila kondisi jalan yang dilewati tidak bagus. Seperti berdebu atau terendam banjir,” tukasnya.

Tuh kan bro and sist, daripada nanti bikin repot bila putus di tengah jalan, ada baiknya rawat bagian CVT secara rutin dan berkala.

“Minimal tiap 5.000 atau 6.000 kilometer, CVT dibersihkan. Supaya kotoran yang menempel dalam CVT, tidak bikin belt cepat aus,” saran Agus.