Find Us On Social Media :

IMI Jatim Penuhi Undangan Koordinasi Ketua DPRD Surabaya, Babak Baru Sirkuit GBT Surabaya

By Arseen, Rabu, 3 Januari 2018 | 11:57 WIB
(Candra)

MOTOR Plus-online.com - Baru diresmikan akhir tahun 2017 lalu dengan gelaran final motorprix region 2&3, kini sirkuit baru kebanggan Surabaya itu mulai mendapat komplain dari IMI Jatim.

Sejatinya sirkuit yang biasa digunakan untuk balapan, justru digunakan untuk lahan parkir penonton sepak bola.

Geram, Ketua IMI Jatim Bambang Haribowo langsung memenuhi panggilan ketua DPRD Surabaya (3/1).

"Kami memenuhi panggilan ketua DPRD Surabaya terkait sirkuit yang digunakan untuk lahan parkir, makanya kami sampaikan semua yang kami tahu," bilang Bambang Haribowo Ketua IMI Jatim.

(Baca juga: Segini Harga Rangka Baru CB150R Street Fire, Beda Warna Beda Harga!)

Ada dua pokok permasalahan yang diajukan oleh ketua IMI Jatim, diantaranya penggunaan lahan parkir di sirkuit Gelora Bung Tomo dan perihal biaya sewa sirkuit yang terlampau mahal.

"Sewa sirkuir GBT dari awal sekitar Rp 14 jutaan, kini menjadi Rp 240 juta. Meningkat drastis, makanya balap tahun baru kemarin kami batalkan," sesal Bambang.

Justru yang sangat disesalkan adalah, sewa sirkuir yang terlampau mahal disamping dilarangnya penjualan tiket untuk penonton.

"Kami dilarang menjual tiket untuk penonton, sekarang justru sewa sirkuit mahal. Bagaimana mau menyelenggarakan balap, sebelum balap saja sudah ditarik mahal untuk sewa," ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, ketua DPRD Surabaya Ir Armuji M. Hum langsung menanggapi keras.

"Saya akan langsung memanggil Dispora untuk klarifikasi informasi dari IMI Jatim, secepatnya akan segera mendapat tanggapan," bilangnya.

Untuk mengenai sewa lahan parkir sendiri, Ketua DPRD Surabaya sangat menyayangkan hal tersebut.

(Baca juga: Siap Dipasarkan Tahun 2018, Ini Moge Baru Yamaha)

Padahal, perihal biaya sewa masih belum ada Perda. Sejauh ini Perda masih berupa rancangan, tapi yang sangat disayangkan kenapa menjadi mahal biaya sewa nya.

Kalaupun sewa yang mahal, bagaimana nasib komunitas dan penyelenggara.

Sia-sia dong bikin sirkuit tapi untuk sewa mahal dan tidak dirawat.