Find Us On Social Media :

Lantian Juan Mulai Ancam Seniornya di Trial Game Putaran 3, Jember

By Arseen, Senin, 16 Juli 2018 | 13:48 WIB
Lantian Juan bertarung keras dengan M. Arjuna di Heat 3 ()

MOTOR Plus-online.com - Trial Game 2018 memasuki putaran ke-3 yang digelar di sirkuit Lapangan Bangsalsari (13 – 14/07) kemarin.

Menurut Jim Sudaryanto dari Genta Auto Sport (GAS) selaku Pimpinan Lomba, di seri ini pembalap pendatang baru mulai mengancam dan memberikan perlawanan kepada riders yang sudah mapan.

“Ada beberapa nama pembalap baru yang mulai diperhitungkan sejak ikut Trial Game tahun lalu. Tapi yang paling terlihat perkembangannya Lantian Juan.

Kalau tahun lalu dia masih coba-coba dan ikut beberapa seri saja, tahun ini dia mulai serius dan sepertinya mulai merepotkan pembalap yang sudah mapan,” buka Jim.

Dan memang terlihat di seri 3 ini.

(BACA JUGA: Podium Dua MotoGP Jerman, Valentino Rossi Akui Nyontek Dari Settingan Pembalap Lain, Walah...)

Pemandangan baru di Trial Game 2018, dua pembalap bisa bersamaan melibas double jump (Indramawan)
Pada Heat 2 yang digelar hari Jumat (13/07), Lantian Juan tercatat sebagai pembalap tercepat dengan catatan waktu 02:21,657 detik.

Mengalahkan lap time yang dibuat seniornya, seperti M. Arjuna Wicaksana (02:21,965) dan Aris Setyo (02:22, 906).

Kalau saja tidak mengalami masalah pada roda yang kerap sliding, bisa jadi peluang pembalap asal Kediri ini untuk fight melawan kedua pembalap tangguh itu bisa terwujud.

Nah soal roda yang kerap meleset kanan-kiri ini, Rizky Firmansyah, pembalap asal Bondowoso menerangkan bahwa ini disebabkan sirkuit Bangsalsari yang memiliki tanah super keras.

(BACA JUGA: Club Motor Ini Ungkap Siapa Jati Diri Polisi Gadungan Yang Ditangkap di Flyover Casablanca, Sakit!)

Lantian Juan, pembalap muda berbakat asal Kediri jadi primadona baru di Trial Game (Indramawan)
“Bingung cari setup suspensi yang tepat, juga tekanan angin yang ideal. Kalau setting terlalu keras, roda jadi gampang sliding. Apalagi rumput sudah pada gundul kena garuk ban. Makin licin dan berdebu,” ulas pembalap yang sempat nyungsep dan tergeletak untuk beberapa saat, sebelum akhirnya bisa meneruskan balap.

“Pokoknya setup suspensi dan tekanan udara pada ban jadi kunci penting di sini. Sebab kalau setup terlalu empuk, suspensi bisa mentok saat roda menyentuh tanah usai jumping. Jadi harus benar-benar pas dan di sinilah tantangannya,” imbuh rider bernomor start 99 ini.

Untuk mencari tahu, seberapa keras tanah di sirkuit Bangsalsari ini, Motor Plus pun bertanya kepada kru Trial Game yang kebagian tugas memasang obstacle.

“Sebagai gambaran, ketika kami coba tancapkan besi 8 dim pakai palu, yang terjadi malah besinya mental. Memang sirkuit ini bisa dibilang paling keras,” ungkap pria itu.

Kita tunggu saja di seri selanjutnya yang akan digelar di Lumajang.

Apakah Tian, sapaan Lantian Juan ini kembali mengancam pembalap senior Trial Game.

()

()

()