Find Us On Social Media :

Debt Collector Udah Enggak Zaman Atasi Nasabah Bandel, Adira Finance Pilih Trik Ini

By Arseen, Kamis, 15 November 2018 | 07:20 WIB
Mata elang (Retno)

MOTOR Plus-online.com - Jumlah masyarakat Indonesia yang memakai jasa kredit motor semakin banyak sekarang ini.

Tentunya, Adira Finance memiliki risiko adanya debitur yang lepas tanggung jawab dalam membayar cicilan sebagai perusahaan yang melayani pembiayaan kendaraan.

Tidak jarang para perusahaan pembiayaan bekerja sama dengan pihak ketiga, untuk menangani para debitur 'bandel' tersebut.

Bahkan, banyak juga lho oknum pihak ketiga yang asal merampas kendaraan debitur, jika bertemu di jalan.

Menanggapi hal tersebut, Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance mengaku pihaknya menggunakan cara yang lebih persuasif dan sesuai dengan peraturan.

Bukan Pakai Jasa Debt Collector, Begini Trik Adira Finance Atasi Nasabah Bandel

Wuih! Vario Killer Sekarang Cuma Dijual Cuma Rp 4 Jutaan di Diler Motor Bekas

"Kami melakukan segalanya itu sesuai aturan.

Kami gak pakai debt collector, kami menyebutnya remedial officer," ucap Hafid saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Ia tak menampik bahwa Adira Finance bekerja sama dengan pihak ketiga, tetapi kemitraan yang dilakukan dengan perusahaan tersertifikasi.

"Para remedial officer Itu harus diwadahkan dalam bentuk perusahaan, dan itu sudah kita lakukan juga. Jadi kita kerja samanya itu kemitraan dengan perusahaan, dan tersertifikasi juga," ucap Hafid.

Sementara, Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, menyebut Adira Finance memiliki standar prosedur dalam melakukan tagihan kepada nasabahnya.

Yamaha RX King Masih Bau Dealer Laku Rp 73 Juta, Pembelinya Anggota Komisi III DPR

Tim Ducati Dicurigai Main Curang, Dibilang Pakai Super Girboks, Apa Lagi Tuh?

Ia juga menyebut, Adira Finance memberikan solusi terhadap permasalahan bagi nasabah yang menunggak pembayaran.

"Kami sudah bikin sistem, cara kerja, dan teknologi yang memperlakukan semua orang dengan standar kami," ucap Made.

"Ini kan retail, jadi prosesnya sudah ada, misalnya diingatkan sebelum jatuh tempo, dikasih akses untuk bayar di tempat," katanya.

"Kalau ada masalah mungkin dikasih restructuring. Ada banyak solusi karena untuk bisnis jangka panjang, bukan sekali," tutupnya.