Find Us On Social Media :

Terlalu Mahal, Harley-Davidson Minta Pemerintah Turunkan Pajak Moge

By Indra Fikri, Minggu, 24 Februari 2019 | 19:35 WIB
Jajaran Harley-Davidson di Anak Elang (Adam Samudra)

Baca Juga : Kasus Oknum Polisi Main Tilang Motor Lampu AHO, Akhirnya Bikin Miris

"Tahun 2013 Mabua (dealer resmi Harley Davidson yang lama dan kini tutup) pernah jual 1.000 unit Harley dalam setahun. Sekarang setelah pajak barang mewahnya naik, Anak Elang hanya bisa menjual 80 unit sepanjang 2018 lalu. Dengan dealer lain penjualan gabungan mungkin sekitar 150 unit. Ini penyebabnya bukan semata kondisi ekonomi tapi pajak yang terlalu tinggi," tegasnya.

Dia mencontohkan, harga jual Harley Ultra yang semula pajak barang mewahnya masih sekitar 75 persen, harga jualnya hanya Rp 600 juta.

Sekarang setelah pajaknya naik jadi 125 persen. harga jualnya jadi Rp 1,2 miliar.

"Lalu Harley Sportster, dulu harganya hanya Rp 200 juta sekarang jadi Rp 400 juta setelah pajaknya naik jadi 125 persen," sebut Sahat Manalu.

Baca Juga : Masih Nekat Isi Bensin Siang Hari? Malah Bikin Boros Biaya, Begini Penjelasan Ahlinya

"Sekarang pajak naik jadi 125 persen. Ini pajaknya jadi tidak masuk akal." keluhnya.

Dia menegaskan Pemerintah seharusnya menurunkan pajak dan memberantas praktik impor gelap dan peredaran motor-motor Harley Davidson bodong.

Dengan pajak yang turun, animo konsumen membeli Harley baru jadi meningkat.

Gairah komunitas moge seperti Harley juga makin menggeliat.