Find Us On Social Media :

Pantas Pede, Ini Cara Pembalap MotoGP Setting Riding Position Motor Balap

By Reyhan Firdaus, Selasa, 26 Februari 2019 | 16:51 WIB
Posisi sudut dan tinggi setang akan berpengaruh pada handling (MotoGP)

MOTOR Plus-online.com - Melihat aksi pembalap MotoGP seperti Marc Marquez, pasti kagum kok pede banget mereka menikung.

Selain punya teknik, kepercayaan diri mereka ditunjang settingan motor, yang cocok dengan tubuh mereka.

Salah satunya adalah riding position atau posisi berkendara, yang diatur masing-masing pembalap.

Bagaimana caranya pembalap MotoGP mengatur posisi riding mereka? Diawali dari postur tubuh.

Baca Juga : Mengenal Vinci Construction, Investor yang Akan Bangun Sirkuit MotoGP Mandalika

Baca Juga : Penggemar Balap Pasti Girang, Segini Target Jumlah Penonton MotoGP Indonesia 2021

Postur dan bobot tubuh pembalap, bisa mempengaruhi posisi riding di motor MotoGP.

Tetapi, sejatinya juga bisa berpengaruh di motor balap lainnya, tidak hanya di motor MotoGP.

Perhitungan distribusi bobot keseluruhan adalah 70 persen motor dan 30 persen pembalap.

Berat minimum motor MotoGP adalah 157 kg, ditambah berat rata-rata pembalap berikut riding gear sekitar 70 kg.

Baca Juga : Awas, Biar Enggak Jadi Sarang Penyakit, 2 Bagian di Helm Ini Wajib Dibersihkan

Nah, posisi rider di motor akan mempengaruhi total distribusi bobot, dan juga pusat gravitasi.

Dua faktor yang disebut di atas ini, akan berdampak pada handling motor.

Termasuk kemudahan dan kenyamanan ketika menikung, biar pede sekalipun elbow down.

Untuk mencari posisi riding terbaik di motor MotoGP, ada beberapa hal yang bisa disesuaikan.

Bos Ducati, Paolo Ciabatti menyatakan bahwa MotoGP 2019 adalah masa pembuktian bagi Jack Miller (MotoGP)

Yang pertama melalui posisi tinggi jok, dan yang kedua adalah dari posisi ketinggian footstep.

Ketika menyeting posisi jok dan footstep terlalu tinggi, maka badan pembalap cenderung dibuat lebih menjorok ke depan.

Sebaliknya, jika posisi jok dan footstep dibuat lebih rendah, maka badan pembalap akan cenderung ke belakang.

Baik condong ke depan atau ke belakang, keduanya akan mempengaruhi distribusi bobot.

Baca Juga : Terbongkar! Rahasia Motor Maverick Vinales Jadi yang Tercepat di Tes Pramusim MotoGP Qatar

Keduanya, memiliki kelebihan masing-masing.

Untuk posisi jok dan footstep tinggi, akan membuat handling lebih baik untuk respon cepat.

Selain itu, juga berpengaruh kepada akselerasi dan juga pengereman.

Namun, posisi jok dan footstep rendah akan berpengaruh terhadap akselerasi, dan pengereman yang bagus.

Marc Marquez dan Jorge Lorenzo pada tes pramusim MotoGP di Qatar (twitter.com/box_repsol)

Namun sayangnya, posisi jok dan footstep rendah, membuat sudut rebah atau lean angle pembalap jadi terbatas.

Hal lain yang bisa disesuaikan, adalah ketinggian dan sudut setang.

Posisi setang rendah memiliki kelebihan, bisa mereduksi gejala wheelie ketika berakselerasi, lantaran badan condong ke depan.

Sayangnya, posisi setang rendah juga bisa berpengaruh negatif saat pengereman.

Baca Juga : Bikin Melongo, Biaya Servis Mobil Hotman Paris Bisa Beli 4 Motor Ninja 250

Sedangkan sudut setang lebar, akan memberikan hal yang baik untuk kontrol motor.

Dan juga membuat rider tak mudah lelah, serta memberikan efek yang bagus untuk sisi aerodinamis.

Nah, maka itu setiap rider yang pindah merek motor, pastinya harus menyesuaikan riding position mereka.

Seperti saat Jorge Lorenzo, pindah dari Yamaha ke Ducati, yang membutuhkan perubahan di tangki motor.