Find Us On Social Media :

Bengis! Pakai Piston Honda Sonic 125, Yamaha Mio Langsung Jengat, Tenaga Gak Abis-abis

By Motorplus,Rudy Hansend, Kamis, 14 Maret 2019 | 07:37 WIB
Yamaha Mio (Yudi)

MOTOR Plus-online.com- Woow, gak salah tuh kompresinya?

Ya,motor-motor gopek meter memang didesain gesit dan cepat.

Biasanya, motor-motor bertransmisi CVT ini agak lemot pas start.

Nah, untuk mengakali hal itu, kompresi dibikin tinggi.

Baca Juga : Bukan Kaleng-kaleng, Video Moge Suzuki GSX Diajak Balapan Off-Road

Baca Juga : Masih Nekat Ngebut di Jalan Raya? Siap-siap Terekam Kamera Canggih, Surat Tilang Langsung Dikirim

Penasaran? Mari simak Yamaha Mio kelas 58-an garapan GRT SMS Ahon ini.

Turun di kelas 58-an,tentunya diameter piston harus sesuai kelasnya. Rasio kompresinya dipatok
hingga 16,2 : 1.

“Pakai piston Honda Sonic 125 yang berdiameter 58,5 mm dengan dome yang dibikin setinggi 2,5 mm.

 Lalu, sisi samping piston tersebut dibikin mendem 0,3 mm dari bibir blok (tanpa paking).

Baca Juga : Breaking News! Facebook dan Instagram Error Hari ini, Bikers Enggak Bisa Narsis Sementara

Setelah itu, head dan blok dipapas sama, sebanyak 1,2 mm,” bilang Ferry Kurniawan dari GRT SMS Ahon.

Yamaha Mio (Yudi)

Meski diameter klep wajib standar, klep tersebut dimodifikasi ulang.

“Bagian bibir klep dan bagian ujung batang dekat payung klepnya dibubut.

Selain bisa bikin bobotnya lebih enteng, ini juga meminimalisir tabrakan udara ke ruang bakar Supaya aliran udara tambah cepat, intake dan exhaust-nya di-porting.

Baca Juga : Jarang Kuras Radiator Motor? Waspada, Masalah Ini Bisa Mengintai

Kurang lebih, bibir intake dibikin 23 mm, lalu keluar klep in dibikin 24,5 mm. Bagian exhaust-nya, 21 mm dari pipa knalpot dan bagian klep ex-nya menjadi 22 mm,” tambahnya.

Buka-tutup klep diatur ulang.“Hitungannya, kem in membuka 27° BTDC (sebelum TMA) dan menutup  60° ABDC (setelah TMB).

Kem ex-nya membuka 58° BBDC (sebelumTMB) dan menutup 28° ATDC (setelah TMA).


Yamaha Mio (yudi)

Durasi in 267° dan ex 266°.

Baca Juga : Blak-blakan, Ini Curhatan Dimas Ekky Setelah Race Moto2 Qatar 2019

Sedangkan untuk lift-nya, in 9,6 mm dan ex 9,5 mm,” beber Ferry.

CVT. Bagian penerus daya ke roda belakang tidak banyak diubah.

“Bagian CVT hanya mengerok rumah roller-nya saja, supaya posisi roller lebih tinggi dan posisi belt bisa lebih naik.

Untuk roller-nya sendiri, kombinasi berat 7 dan 8 gram.

Baca Juga : Sadis! Video Gagal Freestyle, Hampir Hilang Masa Depan Pak Polisi Ini

Selain itu, rasio transmisinya dibubut supaya tipis.

Agar lebih ringan dibanding standarnya,” ucap pria yang ngebengkel di Jl. Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

DATA MODIFIKASI

Kaliper rem : KTC
Sok depan : R/T Stage 6
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Pengapian : Standar
Karburator : Standar (PJ=50/MJ=130)

Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1012 th 2018