Find Us On Social Media :

Terang-terangan Valentino Rossi Bongkar Rahasia Tim Satelit Yamaha MotoGP Lebih Kencang

By Indra Fikri, Kamis, 16 Mei 2019 | 15:05 WIB
Valentino Rossi dan Fabio Quartaro, pembalap paling gaek versus paling muda di MotoGP musim ini (Twitter @motogp)

MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi mengungkapkan, MotoGP Jerez 2019 belum menjadi tempat yang baik untuk dirinya selama beberapa tahun belakangan.

Padahal di tahun 2015 ia finish ketiga di belakang Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, dan di tahun 2016 ia menang di depan Lorenzo dan Marquez.

Tahun 2017 penderitaan dimulai, Rossi hanya mampu finish di posisi 10, atau 38,6 detik di belakang pemenang Dani Pedrosa.

Padahal rookies Yamaha Tech3 Zarco dan Folger mendapatkan peringkat 4 dan 8.

Baca Juga : Tebar Ancaman Geng Motor Akan Bantai Warga Yang Ada Di Jalanan

Baca Juga : E-MAX Adiknya Yamaha NMAX Dijual Cuma Rp 18 Jutaan? Siapa Mau?

Pada 2018, Rossi finish di posisi 5 di Jerez, tetapi pembalap satelit Johann Zarco, masuk ke peringkat 2.

Penyebab masalah tersebut sangat membingungkan.

Sebuah jawaban yang sangat konklusif tidak diberikan Rossi, melainkan penjelasan yang nyata.

Dan dia tidak terkejut bahwa tim satelit Yamaha baru, Petronas SRT dengan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli sangat kompetitif.

Baca Juga : Tiga Yamaha NMAX Mesin Berantakan dan Pecah Keluar Duit Jutaan Rupiah

Anehnya, Rossi sekarang malah harus berkompetisi dengan anak didiknya di VR46 Academy, seperti Bagnaia dan Morbidelli di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Apa yang dipelajari Valentino Rossi dari kaum muda?

"Franco dan aku, kami banyak bicara, karena kami berdua menggunakan merek yang sama. Kami berbicara tentang pilihan ban dan set up-nya," buka Rossi dilansir dari Speedweek.com.

"Franco sangat cepat di awal balapan, tetapi setelah itu sepertinya kami memiliki beberapa keunggulan dengan ban bekas," lanjutnya.

Baca Juga : Ketat, Saingan Kawasaki KLX dan Honda CRF Berkapasitas Mesin 250 Cc Muncul, Tampang Gahar

"Kami menggunakan pengaturan yang sedikit berbeda. Franco memiliki lebih banyak masalah dengan ban bekas daripada saya, terutama di depan, "kata Rossi.

Yamaha telah mengirimkan sepeda motor bekas ke tim Tech3 selama bertahun-tahun.

Tetapi sekarang tim SRT Petronas juga telah mendapatkan motor pabrikan 2019. 

Setelah HRC (Crutchlow) dan Ducati (Miller) serta Red Bull KTM (Oliveira) memberikan motor pabrikan ke pembalap terkuat mereka meskipun di tim satelit.

Baca Juga : Biar Tahu Rasa, Video Geng Motor Ciut Dikeroyok Komunitas Motor

"Dalam dua tahun terakhir, Yamaha sering berada dalam kekacauan di MotoGP karena materi baru di tim pabrikan tidak berfungsi," ungkapnya

"Zarco menggunakan motor pabrikan dua tahun lalu, tetapi dia sering lebih cepat dari kami. Tentu, Zarco adalah pembalap yang sangat cepat," beber Rossi.

"Tetapi biasanya materi lama lebih kuat daripada yang baru. Sekarang situasinya lebih jelas bagi semua pihak. Empat sepeda motor dari tim pabrikan dan Petronas sangat mirip," jelasnya.

"Pada MotoGP Jerez, Quartartaro sangat cepat. Ia mengemudi dengan sempurna. Dia tercepat di kualifikasi, dan akan finish kedua dalam perlombaan, atau ketiga dalam kasus terburuk, jika saja shift linkage nya tidak putus," tambah pembalap bernomor start 46 itu.

Baca Juga : Awas, Sebentar Lagi Diberlakukan, STNK Mati 2 Tahun Identitas Kendaraan Akan Dihapus

"Fabio akan selesai sebagai pembalap Yamaha terbaik. Akan sulit di masa depan untuk mengalahkannya. Tapi kami sekarang memiliki keunggulan bahwa keempat sepeda motor itu setara. Itu sebabnya pengembangan lebih lanjut akan lebih mudah bagi kami," tutup Rossi.