Find Us On Social Media :

Awas, Polusi Udara di Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Pemotor Bisa Terserang Penyakit Berbahaya

By Fadhliansyah, Jumat, 23 Agustus 2019 | 11:15 WIB
Ilustrasi Kemacetan di Jakarta (Tribunnews)


MOTOR Plus-online.com - Seperti yang diketahui, saat ini cuaca di Jakarta dan sekitarnya memang selalu panas terik.

Sudah beberapa minggu ini hujan sama sekali tidak turun mengguyur DKI Jakarta.

Terkait hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Tangerang Selatan mengeluarkan peringatan dini.

Dari analisa yang dilakukan BMKG per tanggal 20 Agustus 2019, diprediksi data wilayah Banten dan Jakarta mengalami kekeringan dalam rentang waktu dari 20 hari sampai lebih dari 60 hari.

Baca Juga: Bali Heboh Sekeluarga Beli Yamaha NMAX dan Vespa Sprint Baru, Ternyata Pakai Uang Haram

Baca Juga: Virus Cover Sokbreker Depan Warna-warni, Honda Vario Jadi Makin Ganteng, Harganya Juga Murah

Menurut Sukasno, Kepala Stasiun BMKG Tangsel, polusi udara jadi meningkat akibat hal tersebut.

"Kekeringan tersebut bakal berdampak pada meningkatnya polusi udara di Banten dan Jakarta," jelas Sukasno, kepala Stasiun BMKG Tangsel.

Berdasarkan data Airvisual, polusi udara Jakarta digolongkan dalam kondisi buruk.

Dengan adanya peringatan dini kekeringan diperkirakan polusi udara Jakarta akan semakin jelek.

Baca Juga: Geger Yamaha NMAX Facelift Versi Terbaru, Sudah Bisa Dipesan, Bro!

Terhadap ini, pengendara motor harus waspada.

Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin menyebutkan penyakit yang ditimbulkan dengan kondisi lingkungan yang buruk sangat banyak.

Puput panggilan akrabnya menyebutkan salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Penyakit ini menyebabkan seseorang tidak bisa bernapas dengan baik.

Baca Juga: Sempat Hilang Dicuri, Seperti Ini Kisah Korban Curanmor yang Mendapatkan Motornya Kembali

Biasanya penyakit ini menyerang seseorang mulai dari hidung, tenggorokan dan paru-paru.

Spesialis Paru, dr. Gatot Sudiro Hendarto, Sp.P mengatakan, karena udara tidak bagus, pengendara disarankan menggunakan masker ketika beraktivitas atau berkendara di daerah yang berpolusi tinggi.

"Pakai masker terutama masker anti polusi," ujar Gatot.

Berbeda dengan masker biasa, masker anti polusi memiliki filter untuk menyaring udara pada bagian luarnya.

Baca Juga: Video Alun-alun Tasik Geger, Ludes Motor Terbakar Diduga Akibat Handphone Yang Disimpan dalam Bagasi

Selain itu, bahan masker juga terdiri dari banyak lapisan yang berguna untuk mencegah partikel kecil dari polusi masuk ke pernapasan.