Nadiem pun mengaku ia sudah mundur dari Gojek, bisnis start up yang ia dirikan tahun 2010.
"Pasti di Go-jek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di Gojek," tutupnya.
Lalu bagaimana nasib Go-Jek pasca ditinggalkan Nadiem, akankah startup bergelar decarorn ini akan goyang ditinggal pendiri dan CEO-nya?
Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, keputusan Nadiem meninggalkan Go-Jek punya konsekuensi.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu! Ternyata, Driver Gojek Yang Mengalami Kecelakaan Bisa Klaim Asuransi
“Kita tahu kan di Go-jek itu kepemilikan Nadiem sendiri tidak lagi besar. Tetapi oleh para investornya pun tetap dipertahankan,” ujarnya dikutip dari Kompas TV, Jakarta, Senin (21/10/2019).
“Karena biasanya kalau menghilangkan pendiri itu sering kali berbahaya bagi kelangsungan usaha itu,” sambungnya.
Namun Piter yakin Nadiem sudah memikirkan keputusan menjadi menteri secara matang.
Termasuk mempersiapkan Go-Jek agar tidak goyang saat ia tinggalkan, demi nasib para driver ojek online alias ojol.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nadiem Makarim Jadi Menteri, Bagaimana Nasib Gojek?