Find Us On Social Media :

Gara-gara Jadwal MotoGP Makin Padat, Manajer Tim Suzuki Usulkan Hal Ini

By Indra Fikri, Minggu, 22 Desember 2019 | 21:00 WIB
Davide Brivio. (GPOne.com)

MOTOR Plus-online.com - MotoGP musim 2020 akan menyelenggarakan 20 kali balapan dalam satu musim.

Hal ini dikarenakan sirkuit KymiRing pada MotoGP Finlandia akan melakoni debut menggelar balapan MotoGP.

Kabarnya potensi jumlah balapan tersebut akan kembali bertambah menjadi 22 andai kesepakatan dengan tiga negara yakni Indonesia, Brasil, dan Hungaria tercapai.

Ketiga negara tersebut dikabarkan bakal mulai masuk ke kalender MotoGP pada 2021-2022.

Baca Juga: Gak Banyak Yang Tahu, MotoGP Musim 2020 Ternyata Nomor Ini Paling Favorit di Semua Kelas

Baca Juga: Beban Berat Jadi Rekan Setim Marc Marquez, Alex Marquez Ikhlas Jalani Beban Berat di MotoGP 2020

Selain ketiga negara itu, Portugal dan Vietnam juga disinyalir akan menyusul untuk menjadi bagian dari balapan MotoGP.

Tentu bukan sesuatu yang mudah bagi para tim peserta dan pembalap-pembalap mereka untuk menghadapi fakta baru tersebut.

Sebab, dengan bertambahnya jumlah seri balap, maka bisa dipastikan jadwal kompetisi mereka dalam satu musim akan semakin padat.

Belum lagi banyaknya jadwal tes MotoGP yang harus dilakoni, mulai dari tes pramusim sampai tes tengah musim.

Baca Juga: Gak Mau Kalah Sama Suzuki, Ducati Umumkan Tanggal Perkenalan Tim MotoGP, Lengkap Kapan dan Di Mana Lokasinya

Untuk itu, Manajer Tim Suzuki Davide Brivio pun mulai menyampaikan usulan.

Gagasan yang dilontarkan Davide Brivio ialah pemangkasan hari penyelenggaraan seri balap.

Saat ini, normalnya, satu seri balap digelar dalam tiga hari pada akhir pekan yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Nah, jika seri balap pada masa mendatang mencapai 22, Brivio mengusulkan untuk menjalani setiap seri selama dua hari saja.

Baca Juga: Main Balap Ekstrem, Begini Espargaro Bersaudara Ilangin Bosan MotoGP Libur, Ngebut di Atas Salju

"Tentu saja, 22 balapan akan menjadi cukup sulit," ucap Manajer Tim Suzuki Davide Brivio, dilansir dari Crash.

"Saya pikir ini juga sulit bagi para pembalap, untuk menjaga konsentrasi dan terhindar dari stres selama 22 balapan."

"Lalu, bagi kami (tim), Anda (jurnalis), dan semua yang terlibat dan bekerja di sini (MotoGP), hal ini akan menjadi periode kerja yang sangat lama," kata Brivio lagi.

Mengacu pada pemikiran itulah, Davide Brivio pun kemudian menyampaikan gagasannya.

Baca Juga: Untung MotoGP Gak Berlaku Aturan Ga-Ge, Kalau Benar Kejadian, Balapan MotoGP Jadi Kayak Apa Tuh?

"Mungkin, cara menyiasatinya ialah mengurangi hari balapan di akhir pekan. Saya pikir itu bisa menjadi salah satu cara," tutur dia.

"Secara personal, saya akan memikirkan dan mengevaluasinya."

Baca Juga: Gak Banyak Yang Tahu, MotoGP Musim 2020 Ternyata Nomor Ini Paling Favorit di Semua Kelas

"Saya tidak tahu apakah itu memungkinkan atau tidak, tetapi saya rasa ini adalah sesuatu yang bisa kami pikirkan."

"Mari lakukan 22 balapan, tetapi mungkin kami pangkas jadwal menjadi Sabtu dan Minggu. Ini bisa menjadi jalan keluarnya karena kami perlu menemukan solusi," kata Brivio menambahkan.